Diduga Terjadi Penumpukan Bibit Jagung, PMAK Demo

Diduga Terjadi Penumpukan Bibit Jagung, PMAK Demo

Medialampung.co.id - Diduga terjadi penumpukan bibit jagung, Kelompok Pergerakan Masyarakat Anti Korupsi (PMAK) Lampung menggelar unjuk rasa di depan kantor Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung, Rabu (11/11).

Ketua PMAK Pematang Kabupaten Mesuji, Romli kepada medialampung.co.id mengatakan, penyuluhan bibit jagung diduga tidak maksimal dan bibit jagung kadaluarsa tersebar di beberapa kabupaten di Lampung pada 2018.

Terkait masalah tersebut, pihaknya mengaku sudah berulang kali melakukan aksi, mengingat banyak petani mengeluh karena bibit jagung yang sudah mereka tanam pada 2018 tidak tumbuh. 

"Tidak sedikit itu, hampir 10 hektar yang mengalami hal tersebut. Tentu itu sangat merugikan petani," ungkapnya.

Tambahnya, sekitar empat bulan lalu pihaknya menemukan beberapa gabungan kelompok tani (gapoktan) masih menyimpan bibit jagung yang seharusnya sudah ditanam. Itu merupakan bantuan bibit pengadaan tahun 2020.

Lanjut Romli, saat ditanya alasan petani tidak menanam jagung pengadaan tahun 2020 itu, tak lain karena trauma atas kejadian yang dialami pada tahun 2018.

"Artinya, ada dugaan dalam penyuluhan bibit itu kurang maksimal, sementara anggaran penyuluhan mencapai ratusan miliar," kata dia. 

Terus Romli, belum lagi  banyak ditemukan paket-paket jalan usaha tani yang saat ini kondisinya sudah rusak, sementara itu baru dibangun pada anggaran 2019.

"Dalam temuan tersebut ada beberapa jalan rusak, seperti di Desa Pematang, Kecamatan Airnaningan, Kabupaten Mesuji yang dibangun melalui satuan kerja Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung," tutupnya. 

Sementara Sekretaris Dinas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian di Dinas Ketahanan Pangan Lampung, Hendra saat ditemui di ruang kerjanya enggan berkomentar terkait aksi tersebut. "Saya nggak ada komen," singkatnya saat dimintai komentar. (ion/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: