DID Lambar Tahun 2020 Hanya Rp8,83 Miliar
Medialampung.co.id - Dana Insentif Daerah (DID) yang akan diterima Kabupaten Lambar tahun 2020 mendatang turun dratis. Bahkan penurunan jumlah DID tersebut sangat fantastis, yakni mencapai Rp26.203.369.000 dibanding tahun ini.
“Tahun ini jumlah DID yang diterima Kabupaten Lambar sebesar Rp35.041.614.000, sementara tahun 2020 mendatang hanya Rp8.838.245.000 atau terjadi pengurangan sebesar Rp26.203.369.000,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Ir. Okmal, M.Si, kemarin.
Dijelaskannya, sebelumnya ada sembilan indikantor parameter penerima DID namun saat ini ada 25 kriteria dan dari 25 kriteria tersebut Kabupaten Lambar hanya bisa memenuhi tiga kriteria yaitu kualitas belanja modal pendidikan, ketepatan waktu pelaporan dan mendatory spending.
Kata dia, kriteria DID yaitu peningkatan investasi, peningkatan ekspor, kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah meliputi kemandirian daerah, efektifitas pengelolaan belanja daerah, pembiayaan kreatif, mandatory Spending, ketepatan waktu pelaporan. Kemudian, pelayanan dasar publik bidang pendidikan meliputi peta mutu pendidikan, rata-rata nilai ujian nasional, dan angka partisipasi murni. Lalu, pelayanan dasar publik bidang kesehatan meliputi penanganan stunting, balita yang mendapatkan imunisasi lengkap, persalinan di fasiltas kesehatan, selanjutnya pelayanan dasar publik bidang infrastruktur meliputi sumber air minum layak dan akses sanitasi layak.
Selain itu, kesejahteraan masyarakat meliputi persentase penduduk miskin, indeks pembangunan manusia (IPM). Serta pelayanan umum pemerintahan meliputi penyelenggaraan pemerintahan, perencanaan pembangunan daerah, sistem akuntabilitas instansi pemerintah (SAKIP) dan inovasi daerah serta terakhir pengelolaan sampah. “Untuk Kabupaten Lambar hanya masuk tiga kriteria yaitu yaitu kualitas belanja modal pendidikan, ketepatan waktu pelaporan dan mendatory spending,” kata dia.
Kedepan, kata Okmal. untuk indikator lain harus meningkat, misalnya bidang pendidikan akan dibuatkan peta mutu pendidikan, di bidang kesehatan mutu kesehatan harus meningkat begitu juga fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan, peningkatan balita pada imunisasi. Kemudian untuk pelayanan dasar publik bidang infrastruktur kedepan air bersih tersedia dan akses sanitasi layak harus mendekati standar nasional.
“Kedepan program OPD harus mengarah kesana, seperti bagaimana meningkatkan pelayanan kesehatan, stunting, imusasi balita, meningkatkan IPM sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Kemudian bagaimana pemerintah daerah melahirkan atau memunculkan inovasi-inovasi daerah di tingkat provinsi dan nasional dan bagaimana agar Lambar mendapatkan nilai SAKIP BB, serta bagaimana menurunkan tingkat kemiskinan,” ucapnya seraya menambahkan, menurunnya jumlah DID yang akan diterima Kabupaten Lambar pada tahun 2020 tersebut tidak ada kaitannya dengan keluarnya Kabupaten Lambar dari status sebagai kabupaten daerah tertinggal. (lus/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: