Demi Belajar Daring, Siswa Sewa Wifi Warung

Medialampung.co.id - Pandemi corona virus disease 2019 atau covid-19 yang hingga kini kondisinya belum membaik. Membuat siswa tidak belajar di sekolah. Dalam melakukan kegiatan belajar itu disiasati dengan berbagai metode salah satunya belajar dengan sistem dalam jaringan (Daring).
Dalam kegiatan belajar daring itu mereka (siswa *red) tidak hanya belajar dari rumah, namun siswa memanfaatkan warung yang memiliki fasilitas jaringan WiFi demi belajar daring, meski untuk mendapat jaringan WiFi itu harus sewa dengan pemilik warung yang menyediakan jasa internet.
Dewi Sandra, siswa SMPN 14 Krui Kecamatan Pesisir Selatan, mengaku setiap hari jika ada tugas secara daring (online) dari sekolah, dirinya bersama teman-teman sekolah pergi ke salah satu warung di Pekon Mandiri Sejati Kecamatan Krui Selatan, karena di warung itu menyediakan fasilitas WiFi untuk siswa belajar secara daring. Pihaknya juga berterimakasih kepada pemilik warung yang telah menyiapkan WiFi (jaringan internet) itu, meski harus sewa.
“Sebab kalau menggunakan paket data internet sendiri, akan cepat habis dan biayanya pun lebih besar. Bahkan jaringan data internet dirumah juga sering mengalami gangguan sehingga menjadi kendala,” kata dia.
Sementara itu, Alkhodri, selaku pemilik warung mengaku pihaknya menyiapkan fasilitas WiFi di warungnya itu bertujuan salah satunya untuk membantu para siswa sekolah yang melakukan kegiatan tugas belajar di sekolah secara daring atau online. Karena banyak siswa yang terkendala untuk mengikuti kegiatan belajar secara daring terutama terkendala pada jaringan internet.
“Setiap hari atau pada jam sekolah biasanya ada sekitar 15-20 siswa yang belajar secara daring di warung ini dengan lokasi terpisah-pisah, baik siswa SMP dan SMA, bahkan ada siswa SD tapi tidak setiap hari,” katanya.
Ditambahkannya, rata-rata siswa yang belajar secara daring di warung itu berasal dari wilayah Kecamatan Krui Selatan dan Pesisir Selatan. Sedangkan, untuk sewa internet melalui jaringan WiFi itu hanya Rp 3000,- per siswa dengan jangka waktu selama kegiatan belajar secara daring berlangsung.
“Biasanya ada siswa yang sudah belajar mulai pukul 07.30 WIB hingga siang hari. Semua siswa selama kegiatan belajar secara daring itu terus kita awasi, artinya untuk memastikan apakah siswa itu benar-benar belajar,” jelasnya.
Di tempat terpisah, Plt.Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesbar, Drs. Jon Edwar, M.Pd., mengaku dalam pelaksanaan kegiatan belajar di sekolah hingga kini belum dibuka karena dampak pandemi Covid-19. Sehingga Disdikbud Pesbar dalam pelaksanaan belajar untuk siswa itu dengan menerapkan dua langkah yakni Daring (online) dan Luring (offline).
Karena itu, bagi sekolah yang kemampuan siswanya memiliki Handphone (HP) Android, serta kemampuan untuk membeli paket internet-nya terbatas, maka Disdikbud setempat mewajibkan sekolah melakukan kegiatan belajar dengan sistem luring.
“Artinya, guru sekolah langsung melakukan kunjungan ke kelompok belajar siswa yang terdiri dari dua atau tiga orang siswa. Selain itu, siswa diminta ke sekolah mengambil tugas dari guru-nya,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: