Debat Kandidat Jadi Perdebatan

Debat Kandidat Jadi Perdebatan

Medialampung.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Waykanan telah selesai menyelenggarakan debat publik putaran pertama, kedua, dan ketiga untuk calon bupati dan wakil bupati Waykanan Pilkada 2020, dan sesuai dengan tujuannya, 3 kali pelaksanaan debat tersebut menjadi perdebatan bagi masyarakat yang menyaksikan secara daring, baik ditengah masyarakat nyata maupun masyarakat dunia maya, yang mempersoalkan kandidat yang teksbook atau selalu menjawab pertanyaan lawan politiknya dengan membaca seakan ia telah mengetahui jawaban dari pertanyaan yang akan diberikan oleh lawan debatnya.

"Anah, itu kok selalu membaca ya, apa mereka masing masing peserta debat telah mengetahui apa yang akan ditanyakan oleh lawan debatnya ya, kalau memang begitu ngapain debat begini, mending biayanya untuk yang lain, kalau begini tampaknya seperti dagelan, padahal kami ingin melihat bagaimana tanggapan yang tegas lugas tangkas secara langsung bukan dengan membaca catatan seperti itu," ujar  Arya, salah satu masyarakat yang menyaksikan debat kandidat Pilkada Waykanan lalu, 

Senada komentar didunia nyata, banyak juga komentar masyarakat di dunia maya, misalnya saja seperti komentar yang ditulis oleh beberapa akun, yang memperhatikan kebiasaan kedua cabup dan cawabup membaca catatan saat menyampaikan visi misi atau pun program kala debat cabup.

"Kapan ya calon-calon pemimpin kita bisa tampil di depan podium dengan PD dan tanpa teks sehingga bisa meyakinkan publik, tetapi saya tetap salut untuk kedua balon yang berani tampil ke podium  walaupun sepertinya tidak siap," tulis masyarakat di dunia maya, sedikit mengkritisi peserta debat Pilkada Waykanan, yang nampak selalu membaca teks.

Disisi lain banyak juga masyarakat Waykanan yang apatis, karena menurut mereka semua yang diperdebatkan itu nanti sedikit sekali yang akan dijalankan setelah kandidat jadi Bupati dengan berbagai alasan.

"Sekarang ini kata orang kita mau pilihan, saatnya nanti mau milih ya milih, tidak juga tidak ada yang maksa, sebab setiap pilihan (Pilkada) pasti banyak yang dijanjikan, tetapi setelah jadi 0. Kita mau nuntut juga tidak bisa, jangankan nuntut sekarang ini baru kritik saja sudah akan ditangkap, padahal yang kita sampaikan itu benar adanya," ujar Wengpon, warga Blambangan Umpu.

Terpisah terkait dugaan pasangan calon yang selalu membaca teks saat menjawab pertanyaan lawan debatnya Ketua Bawaslu Waykanan, Yesi Karnainsyah menyatakan pihaknya telah mengingatkan KPU akan hal itu 

"Bahwa secara lisan kami sudah sampaikan kepada KPU Waykanan, kami menyarankan agar calon tidak membawa catatan apapun kecuali kertas kosong, dan KPU Waykanan menyampaikan secara lisan kepada Bawaslu Waykanan bahwa KPU Waykanan memastikan materi pertanyaan yang dibuat pakar tidak ada kebocoran, dan KPU hanya menyampaikan secara lisan ke bawaslu bahwa KPU Waykanan hanya menyampaikan kisi-kisi dari tema yang di buat," Tegas Yesi Karnaisnyah.

Senada dengan bawaslu Ketua KPU Waykanan Refki Dharmawan, SH, menyatakan bila tidak ada kebocoran soal dalam pelaksanaan debat, karena dalam proses penyusunan tema dan pertanyaan KPU Waykanan  dibantu oleh Tim pakar, 5 orang akademisi 

"Kami pastikan tidak ada kebocoran, dan seperti yang saya sampaikan dalam debat, pertanyaan disampaikan saat debat, tetapi tema debat selalu kita sampaikan sebelum debat ke semua LO Paslon dan materi debat sendiri dibuat oleh Tim Pakar yang kami minta bantuannya," tegas Refki.(wk1/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: