Cetak Tenaga Terampil, BLK Gelar Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian

Cetak Tenaga Terampil, BLK Gelar Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian

Medialampung.co.id - Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahurrohmah Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), menggelar pelatihan berbasis kompetensi pengolahan hasil pertanian kepada para santri di Ponpes setempat, Senin (13/7).

Kepala BLK setempat, Tulus Basuki, mengatakan pelatihan di BLK Komunitas itu merupakan yang kali pertama, bahkan di tahun 2020 merupakan serentak dilaksanakan oleh BLK di beberapa Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia, mengingat BLK itu adalah Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemenaker) dibawah binaan BLK Pusat.

“Pelatihan ini sesuai dengan potensi daerah, karena itu kita lakukan pelatihan pengolahan hasil pertanian, mengingat di Pesbar kaya dengan potensi hasil pertanian,” katanya.

Dijelaskannya, pelatihan itu rencananya akan dilaksanakan selama 24 hari dimulai tanggal 13 Juli hingga 8 Agustus 2020 mendatang, diikuti oleh 16 peserta yang merupakan santri Ponpes setempat melalui teori dan praktek di gedung BLK Komunitas Ponpes Miftahurrohmah.

Terlebih beberapa fasilitas peralatan perlengkapan penunjang sebagian besar juga sudah tersedia di BLK tersebut seperti peralatan untuk pembuatan minyak kelapa murni atau Virgin Coconut Oil (VCO) dan fasilitas lainnya.

“Peserta akan mendapat tujuh materi pelatihan pengolahan hasil pertanian yakni pembuatan emping melinjo, keripik ubi aneka rasa, emping singkong, instan jahe, keripik jagung, minyak kelapa murni, serta pikel/acar jahe,” jelasnya.

Ditambahkannya, pelatihan yang dilaksanakan itu sebagai pemberdayaan santri untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan khususnya pengolahan hasil pertanian. Sehingga kedepan setelah mengikuti pelatihan itu diharapkan dapat berdikari serta mampu menciptakan lapangan kerja baru, baik selama menjadi santri atau setelah keluar dari Ponpes.

“Di tahun 2020 ini mudah-mudahan kegiatan pelatihan tersebut bisa dilakukan dua angkatan, sehingga kedepan banyak para santri yang memiliki bakat, selain di bidang keagamaan juga memiliki keahlian dalam pengolahan hasil pertanian itu,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: