BUMPekon Bumi Ratu Sudah Produksi 70 Ribu Bata

Medialampung.co.id – Badan Usaha Milik Pekon (BUMPek) Bumi Ratu Kecamatan Ngambur Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang bergerak dibidang produksi pembuatan bata merah untuk material bangunan, sejak awal 2020 hingga kini sudah memproduksi sekitar 70 ribu bata merah.
Peratin Pekon Bumi Ratu, Zaini Firdaus, mengatakan hingga kini pembuatan produksi bata merah yang dikelola oleh BUMPekon masih terus berjalan. Bahkan, di tahun anggaran 2020 merupakan tahap awal untuk pengembangan, artinya dalam pembuatan bata merah masih bertahap.
“Meski begitu, BUMPekon sudah menghasilkan produksi bata merah sekitar 70 ribu buah, bahkan sebagian besar sudah ada masyarakat yang mengambil bata merah hasil produksi BUMPekon Bumi Ratu ini,” katanya, Selasa (20/10).
Dijelaskannya, pada tahun anggaran 2020 Pekon Bumi Ratu tidak melakukan penyertaan modal ke BUMPekon, hal itu karena sebagian besar anggaran Pekon digunakan untuk penanganan wabah Covid-19 yang diprioritaskan oleh Pemerintah Pusat seperti penyaluran Bantuan Langsung Tunai-Dana Desa (BLT-DD) dan sebagian untuk infrastruktur.
“Sehingga tahun ini Pekon tidak menyertakan modal untuk BUMPekon. Sedangkan, untuk penyertaan modal baru dilakukan di tahun anggaran 2019 lalu,” jelasnya.
Meski begitu, kata dia, mudah-mudahan di tahun anggaran 2021 mendatang Pekon bisa kembali melakukan penyertaan modal untuk BUMPekon tersebut. Sehingga kedepan BUMPekon nantinya selain dapat membantu masyarakat untuk kebutuhan bata merah, serta penyerapan tenaga kerja juga dapat menghasilkan pendapatan untuk Pekon setempat.
Terlebih saat ini juga sudah ada delapan kepala keluarga yang bekerja untuk pembuatan bata merah tersebut. Pihaknya juga berharap dengan dibentuknya BUMPekon itu juga bisa menghasilkan sumber pendapatan Pekon yang nantinya untuk mendukung kemajuan Pekon setempat.
“Hasil produksi bata merah yang dijual dari BUMPekon Bumi Ratu ini dengan harga Rp500,-/buah, itupun sudah sampai ke lokasi pembeli khususnya masyarakat di Pekon setempat,” katanya.
Ditambahkannya, jika dibandingkan dengan warga yang mengambil dari luar daerah dengan harga berkisar Rp750,-,/buah tentu lebih hemat mengambil bata merah dari BUMPekon setempat. Artinya, warga lebih hemat Rp250,-/buah. Karena itu, untuk sementara BUMPekon masih melayani kebutuhan masyarakat di Pekon sendiri. Namun kedepan tidak menutup kemungkinan jika pengembangannya maksimal, maka bisa melayani masyarakat dari luar Pekon.
“Kita juga masih akan terus memaksimalkan kualitas bata merah yang dihasilkan itu, karena dalam pembuatan bata merah juga dipengaruhi beberapa faktor terutama faktor cuaca,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: