BPBD Segera Turunkan Alat Berat, Untuk Perbaiki Tanggul
Medialampung.co.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus masih menunggu turunnya debit air sungai untuk penanganan darurat tanggul yang jebol.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Ediyan M Thoha bahwa pihaknya standby di lokasi sampai air surut, begitu debit air sungai mengecil maka langsung diterjunkan alat berat.
"Personel tetap bersiaga di BNS, begitu air surut maka alat berat langsung diterjunkan untuk membuat tanggul darurat," kata Ediyan didampingi Kapolsek Wonosobo Iptu Juniko serta Danramil Wonosobo Kapten Inf Adi Hartono, Sabtu malam.
Dijelaskan Ediyan M Thoha bahwa banjir karena volume air sungai Way Semong tinggi sebab sungai tersebut aliran air dari dataran tinggi lalu mengalir turun.
"Kebetulan lokasi yang banjir termasuk daerah rendah. Dan kejadian seperti ini hampir terjadi setiap tahun, padahal kami sudah berupaya memperbaiki tanggul dua bulan lalu," terang Ediyan.
Ia mengaku, tanggul yang jebol sepanjang 60 meter. Dan itulah yang jadi penyebab banjir. Untuk kali ini lanjut Ediyan, dalam pembuatan tanggul teknisnya berbeda, dimana membuat patok dulu dari kayu gelam di depan tanggul. Kemudian barulah tanggul diperbaiki.
"Sehingga air deras tidak langsung menabrak tanggul tapi mengenai kayu baru tanggul, mudah-mudahan bisa bertahan lama," ucap Ediyan.
Ediyan berharap agar perbaikan tanggul tetap terlaksana. Semula rencana perbaikan dianggarkan di APBD-P 2020, Namun karena ada Covid-19 semua kegiatan ditata ulang.
"Rencana pada APBD Perubahan tapi karena Covid-19 dan sedikit terganggu. Namun mudah-mudah tetap bisa diatasi karena sama-sama bencana," ucap Ediyan.
Ia menegaskan tidak ada warga yang mengungsi. "Tidak ada warga yang mengungsi, semua dirumah masing-masing. Anggota standby, kalau keadaan banjir makin parah maka kami bersama Tagana akan membuat tenda untuk pengungsian dan juga dapur umum," sebut Ediyan.
Kemudian saat disinggung mengenai kerugian yang ditimbulkan akibat banjir dan berapa data riil rumah terdampak Ediyan belum bisa berkomentar. "Itu sedang didata oleh aparat pekon masing-masing, maka dari itu kita kumpulkan aparat pekon," pungkas Ediyan. (rnn/ehlmlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: