BKSDAE Cuma Pasang Banner, Bukan Perangkap Buaya

Medialampung.co.id - Pasca adanya insiden dua nelayan yang diserang buaya saat mencari udang rebon di Pantai Sawmil, Pekon Karanganyar, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus, akhirnya Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BKSDAE) Bengkulu Seksi Konservasi Wilayah III Lampung kembali turun ke wilayah Sawmil.
Tim BKSDAE tersebut turun ke wilayah Sawmil bukan untuk menangkap buaya, melainkan untuk menjenguk nelayan yang menjadi korban serangan buaya sekaligus memasang banner imbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar pantai Sawmil.
"Tim BKSDAE sudah ke Sawmil menjenguk warga yang digigit buaya dan memasang banner imbauan," kata Camat Wonosobo Edy Fachrurrozi.
Setelah itu Tim BKSDAE pergi meninggalkan wilayah tersebut. Edy mengaku, jika Tim BKSDAE akan kembali lagi ke Sawmil untuk menangkap buaya.
"Tim BKSDAE sudah pulang. Katanya nanti balik lagi. Mungkin nanti mau di pasang perangkap, tapi lihat-lihat lokasi dulu," ujar Edy.
Diberitakan sebelumnya, Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BKSDAE) akan segera turun untuk menangkap buaya yang kerap menyerang warga di sekitar Pantai Sawmil, Pekon Karanganyar, Kecamatan Wonosobo.
"Kita sudah hubungi tim BKSDAE. Rencananya hari ini datang, tapi tim BKSDAE lagi di daerah lain sehingga tertunda," kata Camat Wonosobo Edy Fachrurrozi, Senin (7/12).
"Ini terus kita hubungi, mudah-mudahan secepatnya tim BKSDAE turun," lanjutnya.
Diketahui, baru-baru ini dua orang nelayan yakni Parwito (43) warga Pekon Karanganyar Kecamatan Wonosobo dan Irwan (25) warga Pekon Tanjungagung Kecamatan Kotaagung Barat, digigit buaya pada bagian kakinya saat sedang mencari udang rebon di sekitar Pantai Sawmil. Beruntung keduanya bisa melepaskan gigitan reptil ganas tersebut dan berhasil selamat.(ehl/rnn/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: