Anggaran Covid-19 Terserap 50 Persen, Pemulihan Ekonomi Diplot Rp 5 M

Anggaran Covid-19 Terserap 50 Persen, Pemulihan Ekonomi Diplot Rp 5 M

radarlampung.co.id. - Pemkab Lampung Tengah telah menyerap anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19 sebesar 50 persen. Hal ini diungkapkan Wakil Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Lamteng Zulkifli.

"Anggaran yang sudah terserap untuk penanggulangan Covid-19 sekitar 50 persen dari Rp38 miliar. Anggaran ini termasuk untuk pembangunan dan merehab Rumah Sakit Umum Daerah Demang Sepulau Raya. Ya, membuat ruang isolasi," katanya.

Terkait penyisihan anggaran yang dilakukan Pemkab Lamteng sebesar Rp70,8 miliar, Zulkifli menyatakan itu dialokasikan dari dana desa. "Kalau yang kalian ketahui Rp70,8 miliar, itu termasuk yang dialokasikan dari dana desa. Kalau yang kita kelola Rp38 miliar," ujarnya.

Dalam masa persiapan new normal, Zulkifli menyatakan masih ada bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang berdampak Covid-19.

"Masih ada. Kan banyak masyarakat yang usahanya belum pulih.  Ada tiga tahapan, yakni penyelamatan kesehatan, penangan sosial, dan pemulihan ekonomi," ungkapnya.

Tahapan pemulihan ekonomi, kata Zulkifli,  sudah didata para pelaku usaha atau UMKM. "UMKM yang akan dibantu. Data sementara ada sekitar 25.000 UMKM yang terdampak Covid-19. Ini yang akan dibantu. Bantuannya tidak akan sama sesuai bidang usahanya," katanya.

Bantuan pemulihan ekonomi bagi UMKM, kata Zulkifli, tidak semata-mata bantuan modal. "Nggak harus modal. Apa nanti merelaksasi utang. Jika ada hutang di bank, kita minta menunda pembayaran cicilannya. Kalau bantuan modal yang diberikan, anggarannya tidak mencukupi. Ploting anggaran untuk pemulihan ekonomi hanya Rp5 miliar. Anggaran banyak terpakai untuk penanganan, penanggulangan, dan pencegahan sekitar Rp18 miliar serta penanganan sosial sekitar Rp15 miliar," ungkapnya 

Zulkifli menyatakan, Gugus Tugas sebenarnya minta tambahan anggaran. "Kita sebenarnya minta tambahan anggaran untuk pembangunan ruang isolasi di RSUD DSR yang baru tujuh kamar. Apalagi untuk masa pemulihan ekonomi ini. Dengan data sementara 25.000 UMKM, perkiraan saya membutuhkan anggaran di atas Rp50 miliaran. Sebab, UMKM sekarang ini sulit bergerak karena kurang modal," tegasnya. (sya/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: