Agustus, Saka Bakti Praja Lambar Gelar Aksi 1000 Gamolan
Medialampung.co.id, BALIKBUKIT – Saka Bakti Praja Cabang Lampung Barat, akan menggelar antraksi 1000 gamolan pekhing (gamelan bambu), yang rencananya akan digelar di Stadion Bumi Sekala Bekhak, Kawasan Sekuting Terpadu Pekon Watas Kecamatan Balikbukit, pada bulan Agustus 2019 mendatang, sebagai salah satu upaya pelestarian kesenian daerah, khususnya seni musik gamolan pekhing.
Ketua Saka Bakti Praja Cabang Lambar Alyasir,S.IP., mendampingi Kasat Pol-PP Lambar M. Henry Faisal, SH.MH., mengatakan, gamolan pekhing pekhing sudah mulai dibagikan ke sejumlah destinasi wisata yang ada di Lambar, sehingga momen libur lebaran hari raya idul fitri 1440 hijriah, menjadi momen untuk memperkenalkan gamolan pekhing kepada masyarakat atau wisatawan yang berlibur.
”Saka Bakti Praja akan ada acara atraksi 1000 gamolan salah satu rangkaiannya kegiatannya mempromosikan gamolan ke destinasi wisata yang ada di Lambar, jadi kita memberikan gamolan yang sudah kita buat untuk menambah daya tarik wisatawan, dan untuk hari ini yang kita beri Dievha Café dan Rest Area Puncak Sumberjaya, dimana dua lokasi tersebut akan ramai dikunjungi wisatawan saat libur lebaran,” ujarnya.
Sementara itu, kata Aliyasir, untuk lokasi-lokasi lainnya akan dibagikan setelah lebaran hari raya idul fitri mendatang. Selain itu pada saat libur hari raya akan para anggota pramuka akan turut mengenalkan gamolan pekhing kepada pengunjung lokasi wisata salah satunya di Pinusan Sumberjaya.
”Jadi kami sudha mengagendakan pada H+2 hingga H+5 lebaran akan digelar pengenalan gamolan, sehingga masyarakat yang belum tahu tentang alat musik yang merupakan peninggalan leluhur bisa tau, bahkan bisa mencoba untuk memainkannya,” timpalnya.
Lebih lanjut dikatakan Aliyasir, melalui aksi 100 gamolan tersebut, maka diharapkan kedepan sebagai salah stau upaya pekestarian seni budaya daerah, juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Bumi Sekala Bekhak.
”Gamolan pekhing atau kini dikenal dengan istilah cetik merupakan alat musik dari bamboo yang kini sudah mulai jarang kita lihat, karena itu melalui aksi 1000 gamolan yang melibatkan adik-adik pramuka maka diharapkan alat musik tersebut akan tetap dilestarikan, dan dipelajari oleh masyarakat,” pungkasnya. (nop/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: