7.747 DTKS Lambar Terancam Hilang

7.747 DTKS Lambar Terancam Hilang

Medialampung.co.id - Verifikasi dan Validasi (Verivali) Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) di Kabupaten Lampung Barat, hingga batas waktu yang ditetapkan yakni Senin (8/3) pukul 00.00 WIB, belum juga selesai. Akibatnya, sekitar 7.747 DTKS di kabupaten setempat terancam hilang. 

Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin R. M. Arsad, S.ST., mendampingi Kepala Dinas Sosial Lambar Hi. Jaimin, SIP., mengungkapkan, sebelumnya Verivali dijadwalkan pada 23 Februari hingga 1 Maret, karena progres yang rendah ada kebijakan perpanjangan waktu hingga tanggal 8 Maret. 

"Tetapi sampai batas waktu yang ditetapkan ada 21 pekon yang belum selesai dari enam kecamatan, rinciannya Kecamatan Balikbukit dua pekon, Belalau satu pekon, Bandarnegeri Suoh tujuh pekon, Sumberjaya satu pekon, Waytenong empat pekon dan Sukau enam pekon," ungkap Arsad. 

Untuk jumlah DTKS bermasalah yang dilakukan Verivali yakni berjumlah 18.018 hanya terselesaikan 57 persen saja, sehingga 43 persen DTKS Lambar atau berjumlah sebanyak 7.747 DTKS tidak terinput alias terancam hilang. 

"Kita berharap ada kebijakan lagi untuk perpanjangan waktu, karena memang kendalanya ada di pekon dimana operator pekon belum selesai menginput sehingga proses pemadanan data terhambat, karena jika tidak ada perpanjangan waktu maka DTKS ini terancam hilang," kata dia. 

Lebih lanjut dikatakan Arsyad, dalam proses Verivali ini pihaknya melibatkan sebanyak 15 orang TKSK, 136 operator pekon dan kelurahan, 15 TKPK dan juga didampingi oleh Pendamping PKH. 

"Verivali ini lebih kepada pemadanan NIK KTP dengan NIK DTKS, dengan jumlah DTKS sebanyak 119.120 ribu jiwa, proses Verivali dengan SIKS-NG, dengan melibatkan banyak petugas," bebernya.

Proses Verivali ini, petugas menyerahkan data ke operator kabupaten di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk selanjutnya hasil Verivali dikirim ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil). (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: