18 Ekor Gajah ‘Numpang Mandi’ di Danau Asam

18 Ekor Gajah ‘Numpang Mandi’ di Danau Asam

Medialampung.co.id – Meski sebelumnya 18 ekor gajah liar dengan habitat asli Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), berhasil digiring menuju gunung ayem dan sempat memasuki hutan rimba TNBBS, namun kini 18 ekor gajah tersebut kembali mendekati pemukiman warga Pekon Gunungratu Kecamatan Suoh (BNS) dengan jarak kurang dari satu kilometer.

Kawanan gajah ini juga sempat mandi di danau asam, yang tidak jauh dari kantor TNBBS Resort Suoh, pada Rabu (30/3).

Kondisi ini membuat masyarakat putus asa, bahkan berencana membiarkan kawanan  gajah ini  tanpa blockade seperti yang sering dilakukan, dengan harapan  kawanan  gajah ini bisa kembali menjauh setelah merasa kenyang.

Anggota DPRD Lambar Sugeng Hari Kinaryo Adi yang bersama masyarakat memantau langsung kawanan gajah tersebut mengungkapkan, keberadaan satwa berbelalai itu kurang dari satu kilometer dari permukiman penduduk pada malam hari, dan pada saat siang hari mendekati permukiman bahkan layaknya berbaur dengan masyarakat.

”Kawanan gajah ini biasanya bermain di belakang kantor resort TNBBS, dan tadi pagi terpantau sedang mandi di danau asam, dan biasanya pada saat malam mereka akan bergeser di sekitar Pelelangan berjarak sekitar 1,5 kilometer dari pemukiman,” ungkapnya.

Dengan konflik yang terus terjadi, kata dia, maka masyarakat harus benar-benar siap berdampingan dengan gajah. Tidak lagi banyak upaya yang akan dilakukan, seperti blockade dan lainnya. Masyarakat hanya akan menjaga permukiman masing-masing agar kawanan gajah ini tidak masuk  ke permukiman. 

”Jadi masyarakat sudah harus siap hidup berdampingan dengan gajah, tinggal lagi masyarakat melakukan ronda malam, jangan sampai kawanan gajah ini masuk permukiman yang bisa menimbulkan korban jiwa dan bisa menyebabkan kerugian bagi masyarakat, salah satu cara yang efektif agar kawanan gajah tidak mendekat dengan membakar ban di pojok-pojok kampung,” ujarnya. [video width="640" "352" mp4="https://medialampung.co.id/wp-content/uploads/2022/03/WhatsApp-Video-2022-03-30-at-16.39.18.mp4"][/video]

Seperti diketahui, Balai Besar TNBBS beberapa waktu lalu menurunkan empat orang mahout (pawang gajah) untuk melakukan penggiringan 18 ekor gajah yang saat ini tengah meneror warga Pekon Gunungratu Kecamatan BNS. 

Selain itu, terdapat satu orang petugas Wildlife Response Unit (WRU) dari Wildlife Conservation Society (WCS), serta melibatkan Satuan Tugas (Satgas) penanganan Konflik Gajah Kecamatan Suoh dan BNS. Penggiringan sempat berhasil, meski pada akhirnya kawanan gajah ini kembali turun. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: