Tiga Bulan Diinvasi Rusia, Begini Kondisi Terkini Ukraina

Tiga Bulan Diinvasi Rusia, Begini Kondisi Terkini Ukraina

Kontributor Harian Disway Bud Wichers kaget dengan kondisi Ukraina setelah tiga bulan invasi. Ada lebih banyak gedung sipil yang hancur. 

Kuburan massal ditemukan di mana-mana. Situasinya lebih mengerikan ketimbang liputan pertamanya, dua bulan lalu.

“In Ukraine, now (di Ukraina, sekarang, Red),” tulis Budi secara singkat dalam pesan WhatsApp yang dikirim, Senin (30 Mei 2022). 

Di waktu yang sama, ia mengirim foto dari balik kaca bus yang mengantarnya dari perbatasan Polandia. 

Ia memotret rambu penanda bertulisan Ukraina. Ditulis dengan huruf alfabet dan aksara Kiril (cyrilic). 

Harian Disway mengirim pesan balasan, tapi centang satu. Budi tidak bisa ditelepon setelah mengirim gambar itu. Kami, kehilangan kontak setelah ia masuk ke wilayah Ukraina. 

Muncul rasa khawatir karena pada liputan dua bulan lalu, Budi dengan mudah dikontak. Kecuali saat terjun di medan perang. 

Ketika liputan ia tak mengeluarkan ponsel. Budi fokus memotret dan wawancara. Ia sedang di bus. Seharusnya lebih sering memegang ponsel.

Sudah jadi rahasia umum bahwa Rusia menyerang secara membabi buta. Kendaraan dan gedung sipil bisa diserang sewaktu-waktu. 

Rusia telah meminta rakyat Ukraina dievakuasi agar tidak ada korban sipil. Namun, banyak warga yang memilih bertahan untuk menunjukkan perlawanan. 

Inilah yang membuat keselamatan jurnalis terancam.

Setelah dua jam menunggu, Budi akhirnya merespons. Ia masih dalam perjalanan. Ia kesal karena tak ada sinyal internet sama sekali.

“Internetnya sangat parah dan perjalanan masih 9 jam lagi,” lanjut Budi yang sudah empat jam di dalam bus.

Tak ada transportasi umum ke menuju Ukraina. Orang-orang yang masuk kesana harus patungan untuk mencarter bus. Budi bersama Jurnalis Jerman dan orang-orang lokal.  

Katanya, perjalanan ke timur masih jauh. Kurang 470 kilometer lagi menuju jantung Ukraina: ibu kota Kyiv. “Mudah-mudahan sinyal internet membaik,” harap jurnalis 45 tahun itu.

Rusia memang berkali-kali menyerang jaringan internet di Ukraina. Saat liputan pertama di Ukraina Budi merasakan sinyal internet yang tidak stabil. Tapi, tidak separah sekarang.

Upaya pelumpuhan internet itu sukses dilakukan di Kota Kherson, di wilayah selatan. Komunikasi mobile rakyat sipil dan militer Ukraina mati total, kemarin, 1 Juni 2022.

Rusia telah menghancurkan infrastruktur telekomunikasi di Ukraina selama melancarkan invasi. Namun, Ukraina memiliki infrastruktur internet yang tersebar dari berbagai penyedia layanan. 

Ketika ada alat yang dirusak, mereka bersatu untuk menyambungkannya ke infrastruktur internet lain. Dengan cara itu, internet di Ukraina masih bisa bertahan.  

Keesokan harinya, Budi mengirimkan foto bersama penumpang bus lainnya. Ia berhenti di Bucha, kota kecil di barat laut Kiev. 

Cuaca sedang cerah, namun latar belakang foto itu sangat menyedihkan: rumah warga hancur lebur.

Sedikit lagi, ia sampai di Kyiv. Selain beristirahat di Bucha ia juga mampir ke kota Irpin. Setelah mengirim foto dari Bucha, Budi berjanji akan mengirim foto lebih banyak begitu sampai di hotel.

Hotel tempatnya menginap ternyata sudah disulap jadi tempat perlindungan. Karung pasir yang biasanya berjejer di jalanan kota, sudah dimasukkan ke lobi hotel. Mereka mewaspadai sniper Rusia dan peluru nyasar. 

“Orang-orang di Kyiv hidup dalam ketakutan karena roket jarak jauh yang dimiliki Rusia,” Serangan roket itu banyak menghancurkan apartemen, dan gedung sipil lainnya di pusat kota. 

Bunyi sirine yang ia dengar saat liputan dua bulan lalu, kini makin sering menyala. Suaranya mengganggu jam tidur rakyat Ukraina. Saat tanda bahaya mengudara, semua yang ada di kamar hotel atau apartemen harus mengungsi ke bunker.

“Aku terkejut ketika melihat kerusakan yang terjadi selama tiga bulan ini. Aku pergi ke Bucha dan Irpin. Banyak sekali kuburan massal,” ucap Budi. 

Budi masih mencari tahu berapa jumlah korban dari pihak Ukraina. Informasi yang banyak bermunculan justru korban dari militer Rusia. Pihak Ukraina mengklaim bahwa mereka telah menewaskan 30 ribu prajurit Rusia. 

Jika dari pihak Rusia saja sudah ada 30 ribu korban, Anda bisa membayangkan berapa banyak korban dari Ukraina yang diinvasi. (*)

 

Artikel ini sudah tayang juga di harian.disway.id dengan judul: Bud Wichers, Kontributor Harian Disway, Tiba Lagi di Medan Perang Ukraina. https://harian.disway.id/read/253533/Bud-Wichers-Kontributor-Harian-Disway-Tiba-Lagi-di-Medan-Perang-Ukraina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: