Belasan Hektar Kebun Pisang Warga Rusak Akibat Konflik Gajah

Belasan Hektar Kebun Pisang Warga Rusak Akibat Konflik Gajah

--

Medialampung.co.id - Konflik gajah dan manusia di Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh Kabupaten Lampung Barat tak kunjung berakhir. Kerugian yang dialami masyarakat cukup besar, berupa tanaman pisang, pepaya dan tanaman lainnya dirusak oleh satwa berbelalai tersebut dalam kurun waktu dua bulan terakhir.

Peratin Sukamarga Jaimin mengungkapkan, kawanan gajah tersebut sempat digiring cukup jauh ke dalam hutan rimba, namun kembali lagi mendekati areal perkebunan warga. 

Bahkan saat ini berada di sekitar perkebunan milik tiga warga yakni milik Saman, Sulaiman dan Suwani, dengan luasan sekitar dua hektare dan yang merupakan perkebunan pisang dan pepaya. 

"Dampak konflik yang terjadi berupa tanaman milik warga rusak, sebagian besar berupa tanaman pisang dan pepaya, dalam kurun waktu dua bulan terakhir ada sekitar 15 hektar yang dirusak gajah, termasuk lokasi keberadaan kawana gajah tersebut hari ini milik tiga warga dengan luas sekitar dua hektare," ungkapnya. 

Menurutnya, upaya Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Konflik Gajah Suoh yang dikomandoi oleh pihak Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Resort Suoh, termasuk keterlibatan anggota DPRD, TNI, Polri dengan terus melakukan upaya blokade dan penggiringan. 

Namun hasilnya belum maksimal, dimana kawana gajah ini kembali lagi mendekati perkebunan bahkan sempat beberapa kali mendekati pemukiman warga. 

"Karena itu kami sangat berharap, bantuan dari pihak-pihak terkait, termasuk kerjasama dari pekon yang sering terdampak lainnya seperti Gunungratu dan Bumi Hantatai, untuk sama-sama melakukan penggiringan, sehingga kawanan gajah tersebut bisa digiring lebih jauh lagi dari apa yang sudah dilakukan sebelumnya, dengan begitu diharapkan tidak kembali lagi," kata dia. 

Sebab, lanjut Jaimin, keterbatasan jumlah menyebabkan petugas kerap kelelahan. Upaya penggiringan juga dilakukan dalam satu hari saja, dengan begitu jarak penggiringan yang dihasilkan tidak terlalu jauh. 

"Harapan kami, jika minimal tiga pekon ini sama-sam bergerak, maka bisa dilakukan pembagian ship, dimana untuk ship pertama melakukan penggiringan hingga sore, kemudian untuk tim di ship kedua melakukan blokade pada malam hari di titik yang terakhir penggiringan, selanjutnya tim lainnya melanjutkan penggiringan keesokan harinya. Dengan begitu kawanan gajah bisa lebih jauh lagi masuk di rimba TNBBS," kata dia. 

 

Sementara itu terkait dengan warga yang terdampak konflik gajah, menurut Jaimin, pihaknya akan segera melaporkan kepada pemerintah daerah yang diharapkan bisa mendapatkan perhatian. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: