Disway Awards

Festival Bebay Butabuh, Panggung Perempuan Lampung Perkuat Identitas Seni Tradisional

Festival Bebay Butabuh, Panggung Perempuan Lampung Perkuat Identitas Seni Tradisional

Pembukaan Festival Bebay Butabuh di Lampung--

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Perketat Pengawasan Retribusi Pasar Gudang Lelang

“Alhamdulillah, dengan ridho Allah SWT, kita bisa kembali merayakan Festival Bebay Butabuh. Ini bukti nyata semangat kita dalam merawat dan melestarikan seni serta budaya daerah,” ujar Satria.

Tahun ini, festival diikuti 287 peserta dari 15 kabupaten/kota, yang diseleksi menjadi 205 peserta dari 15 grup terbaik. 

Menurutnya, festival ini bukan hanya perlombaan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap filosofi masyarakat Lampung yang menjunjung tinggi peran perempuan (bebay) dalam keluarga dan pelestarian budaya.

“Dari tangan perempuanlah nilai-nilai budaya diwariskan kepada generasi penerus menuju Indonesia Emas 2045,” jelasnya.

BACA JUGA:Pemprov Lampung Matangkan Persiapan LEIF 2025, Siap Gaet Investor dari 46 Negara

Satria juga menegaskan pentingnya menghadirkan budaya Lampung di ruang-ruang publik.

“Bayangkan jika wisatawan disambut musik gamolan di Bandara Raden Intan, lalu mendengarnya di hotel dan restoran. Inilah strategi experience marketing budaya yang bisa memperkuat citra Lampung di mata dunia,” ujarnya.

Ketua TP. PKK Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari Mirza, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, DKL, dan peserta festival.

“Festival Bebay Butabuh bukan sekadar hiburan, tetapi momentum strategis memperkuat identitas budaya Lampung, terutama musik tradisional. Ini tanggung jawab kita semua untuk menumbuhkan kecintaan terhadap warisan budaya,” kata Wulan.

BACA JUGA:Kejati Lampung Periksa Dua Saksi Terkait Dugaan Korupsi Proyek SPAM Pesawaran

Ia juga menyoroti peran penting perempuan dalam pelestarian budaya dan pemberdayaan masyarakat.

“Para peserta adalah perempuan hebat dari 15 kabupaten/kota. Mereka membuktikan bahwa perempuan memiliki peran setara dalam memajukan seni dan budaya Lampung,” ujarnya.

Wulan berharap budaya Lampung dapat terus dipromosikan hingga ke tingkat internasional.

“Sebelum dikenal dunia, mari mulai dari rumah sendiri. Bandara, hotel, hingga pusat kuliner harus menjadi ruang hidup bagi budaya Lampung,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: