Disway Awards

Usulan Ganti Makan Bergizi Gratis Jadi Uang Tunai, Pengamat Minta Pemerintah Tak Terburu-buru

Usulan Ganti Makan Bergizi Gratis Jadi Uang Tunai, Pengamat Minta Pemerintah Tak Terburu-buru

Pengamat minta pemerintah fokus evaluasi MBG agar kasus keracunan tak terulang.--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Maraknya kasus keracunan yang dialami sejumlah siswa setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) memunculkan usulan agar program tersebut diganti dengan pemberian uang tunai. Namun, usulan ini mendapat sorotan dari kalangan akademisi.

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Lampung, Dedi Hermawan, menilai pemerintah sebaiknya tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

Menurutnya, langkah awal yang harus dilakukan adalah evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.

“Sebaiknya jangan terburu-buru untuk mengganti Program MBG tersebut dengan kebijakan pemberian uang tunai. Ada baiknya pemerintah terlebih dahulu melakukan evaluasi secara komprehensif dan mendalam,” ujarnya.

BACA JUGA:Skema Angsuran KUR BRI 2025, Solusi Pembiayaan Modal Usaha Rp70 Juta dengan Bunga Ringan

Dedi menegaskan evaluasi ini penting agar kelemahan dalam pelaksanaan program bisa ditemukan.

Dengan demikian, perbaikan dapat dilakukan tanpa harus langsung mengganti skema program yang sudah berjalan.

Lebih lanjut, Dedi mengingatkan bahwa keputusan tergesa-gesa mengganti program MBG dengan uang tunai justru dapat merugikan citra pemerintah di mata masyarakat.

“Jangan sampai publik menilai kebijakan MBG ini dirancang dengan buruk, sehingga dengan mudahnya pemerintah melakukan gonta-ganti opsi. Sekali lagi evaluasi pelaksanaan MBG secara detail dan temukan apa kelemahan dalam pelaksanaannya,” tambahnya.

BACA JUGA:Terus Diguyur Hujan, Empat RKB SDN 4 Liwa Tergenang

Terkait insiden keracunan makanan, Dedi menekankan pentingnya pengawasan ketat dari pemerintah dalam setiap tahapan program MBG.

Mulai dari pemilihan bahan baku, kebersihan dapur, peralatan memasak, hingga proses pengolahan makanan harus dipantau secara serius.

“Kuncinya untuk meminimalisir kembali terjadinya keracunan makanan pemerintah harus melakukan pengawasan secara ketat saat proses pelaksanaan MBG, termasuk mengolah makanan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: