Surya Paloh Minta Kader NasDem Wujudkan Gerakan Perubahan Bukan Sekadar Slogan

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan pentingnya Gerakan Perubahan yang tidak sekadar menjadi slogan, tetapi benar-benar diwujudkan dalam perilaku dan tindakan nyata seluruh kader partai.

Hal ini disampaikan Surya Paloh dalam sambutannya saat melantik pengurus DPW Partai NasDem Provinsi Lampung periode 2025–2029 di Hotel Grand Mercure Bandar Lampung, Sabtu, 25 Oktober 2025.

Dalam pidatonya, Surya Paloh menyoroti bahwa potensi besar bangsa Indonesia tidak hanya bersumber dari kekayaan alam, tetapi juga dari kualitas sumber daya manusia dan perubahan pola pikir yang harus terus dikembangkan.

“Potensi bangsa ini bukan hanya dari kekayaan alam kita, tapi dari hal-hal lain yang bisa kita eksplorasi dan eksploitasi. Karena itu, kita menempatkan tema besar ‘Gerakan Perubahan’,” ujar Surya Paloh.

BACA JUGA:Surya Paloh Lantik Herman HN Pimpin DPW NasDem Lampung Periode 2025–2029

Menurutnya, perjuangan politik sejati tidak berhenti pada konsep atau wacana, melainkan harus diwujudkan dalam tindakan nyata yang membawa manfaat bagi masyarakat.

“Gerakan Perubahan bukan sekadar diskursus atau slogan yang bergema ke mana-mana, tetapi harus diimplementasikan. Kuncinya ada pada perilaku, sikap, dan mentalitas kita sebagai bangsa,” tegasnya.

Surya Paloh menilai, inti dari perubahan yang ingin dibawa Partai NasDem adalah perubahan mentalitas bangsa.

Ia mengutip pesan Presiden Soekarno (Bung Karno) tentang pentingnya menjaga konsistensi dan tanggung jawab institusi politik sebagai pilar kehidupan bernegara.

BACA JUGA:Wakapolda Lampung Ajak Personel Jaga Kebugaran Lewat Mini Soccer

“Institusi politik harus terjaga agar tetap konsisten membawa misi bangsa. Partai politik bukan menambah beban, tetapi justru mengatur lalu lintas kekuasaan agar berjalan dengan amanah,” jelasnya.

Surya Paloh juga mengingatkan bahwa partai politik, termasuk NasDem, memiliki tanggung jawab moral untuk menghadirkan keteladanan.

Ia menilai, demokrasi Indonesia yang sangat liberal membutuhkan keseimbangan antara hak dan kewajiban agar benar-benar membawa manfaat bagi rakyat.

“Demokrasi akan membawa manfaat jika keseimbangan antara hak dan kewajiban hadir dalam perilaku kita sehari-hari. Bukan hanya hak yang dituntut, tapi kewajiban juga harus dilaksanakan,” ucapnya.

Sumber: