Pakai Chipset Smartphone, Xiaomi YU7 Dikritik Pakar Otomotif
Xiaomi menanamkan Chip Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3 pada mobil Xiaomi YU7.//Foto: Car News China/Istimewa.--
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Peluncuran mobil listrik terbaru Xiaomi, YU7, mengundang kontroversi setelah terungkap bahwa kendaraan ini menggunakan prosesor kelas konsumen, yakni Qualcomm Snapdragon 8 Gen 3—Chipset yang umumnya ditemukan pada perangkat smartphone premium.
Keputusan ini menuai kritik dari pelaku industri otomotif yang mempertanyakan kelayakan dan keamanannya dalam penggunaan di kendaraan roda empat.
Salah satu tanggapan keras datang dari Li Fenggang, Wakil Manajer Umum Eksekutif FAW-Audi Sales Co. Ltd. Dikutip dari Car News China, Senin (14 Juli 2025), Li menyatakan bahwa kendaraan tidak bisa disamakan dengan barang elektronik rumah tangga yang bersifat konsumtif dan cepat berganti.
Menurutnya, setiap komponen yang digunakan dalam mobil, termasuk Chipset pengendali sistem, harus memiliki standar keselamatan dan ketahanan tinggi.
BACA JUGA:Mengenal Mobil Hybrid: Cara Kerja, Jenis, dan Tips Memilih yang Tepat
Chipset untuk otomotif harus melalui berbagai uji sertifikasi internasional seperti:
- AEC-Q100 yang menjamin daya tahan terhadap suhu ekstrem, kelembaban dan getaran.
- ISO 26262: Standar keamanan fungsional untuk sistem elektronik dalam kendaraan.
- IATF 16949 dengan didukung oleh sistem manajemen mutu dalam rantai pasok industri otomotif.
Sebaliknya, Chipset kelas konsumen seperti Snapdragon 8 Gen 3 dirancang untuk perangkat seperti ponsel dan tablet, yang beroperasi dalam lingkungan lebih stabil dan tidak terpapar tekanan ekstrim seperti yang dialami kendaraan di jalan.
"Xiaomi bisa saja menghemat biaya dan mempercepat integrasi teknologi, tapi mengabaikan potensi risiko jangka panjang," kata seorang pakar teknologi otomotif dari Shanghai Automotive Research Institute.
BACA JUGA:Airbag Bermasalah, JLR Recall 20.999 Unit Range Rover Evoque
Isu ini menjadi bahan guyonan di media sosial, terutama setelah netizen menemukan bahwa Xiaomi membekali YU7 dengan kotak tisu berstandar otomotif, namun menggunakan Chipset consumer-grade untuk sistem kokpitnya.
“Tisu mobilnya otomotif-grade, tapi otaknya pakai Chipset HP,” tulis salah satu komentar viral di Weibo.
Xiaomi bukan satu-satunya perusahaan yang mengambil langkah ini. Tesla juga diketahui pernah menggunakan Chipset non-otomotif dalam unit kontrol infotainment mereka.
Akibatnya, beberapa model Tesla mengalami kegagalan fungsi karena overheat, yang kemudian berujung pada penarikan kembali (recall) unit secara massal.
BACA JUGA:Mengenal Mobil LCGC: Solusi Kendaraan Ramah Lingkungan yang Terjangkau
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





