Gule Petih Jepara: Cita Rasa Lembut dalam Kuah Rempah yang Ringan

BACA JUGA:Sup Pangsit Jepara: Cita Rasa Lembut dari Kota Ukir

Bumbu dan Rasa

Meskipun tampilannya sederhana, Gule Petih memiliki perpaduan bumbu yang menyenangkan:

• Bawang merah dan bawang putih untuk rasa dasar yang manis dan wangi.
• Ketumbar dan merica menambahkan karakter hangat.
• Jahe dan lengkuas menghadirkan aroma segar.
• Sereh dan daun salam memperkuat aroma gurih Nusantara.
• Santan memberikan tekstur lembut dan rasa creamy namun tidak enek.

Tidak adanya kunyit dan cabai membuat rasanya lebih ringan, cocok untuk yang tidak terlalu suka makanan pedas.

BACA JUGA:Bongko Mento: Kudapan Tradisional Jepara yang Kaya Rasa dan Filosofi

Proses Memasak

Cara memasak Gule Petih biasanya sebagai berikut:

• Daging direbus hingga empuk, sering kali menggunakan ayam kampung agar kuah kaldunya lebih gurih.
• Bumbu halus dan bumbu aromatik ditumis hingga harum, lalu dimasukkan ke dalam rebusan daging.
• Santan cair dan santan kental ditambahkan bertahap agar tidak pecah.
• Setelah bumbu meresap, kuah akan terlihat putih lembut dengan aroma rempah yang menenangkan.

Beberapa keluarga Jepara menambahkan sedikit gula merah untuk memberi sentuhan manis khas masakan Jawa.

BACA JUGA:Sale Pisang: Kudapan Tradisional dengan Aroma Khas dan Teknik Pengolahan Unik

Sejarah dan Akar Kuliner

Gule Petih diperkirakan berkembang dari tradisi kuliner pesisir Jepara yang kaya santan namun tidak terlalu pedas. 

Berbeda dengan gulai dari Sumatra yang dipengaruhi budaya India dan Timur Tengah, Gule Petih lebih mencerminkan cita rasa Jawa yang lembut, sederhana, dan tidak dominan rempah keras.

Hidangan ini sering muncul dalam acara keluarga, kenduri, atau hari-hari penting karena dianggap sebagai masakan yang “aman” untuk semua kalangan—dari anak-anak hingga orang tua.

BACA JUGA:Gembus dan Gesek: Makanan Tradisional Jawa Tengah dengan Sejarah Panjang

Penyajian

Sumber: