9 Ide Resep Makanan Sehat Tanpa Nasi untuk Anak Usia 1–3 Tahun

BACA JUGA:Tips Merawat Tanaman Hias dengan Pupuk Alami dari Sisa Dapur

5. Macaroni Schotel Mini

Makaroni schotel adalah menu ala barat yang bisa disesuaikan dengan lidah anak Indonesia. Campuran makaroni rebus, susu cair, keju parut, wortel cincang, dan ayam cincang menciptakan sajian lengkap dengan karbohidrat, protein, vitamin, dan kalsium. Jika dipanggang dalam cetakan kecil, porsinya pas untuk anak usia dini.

6. Bubur Sereal dengan Buah Segar

Sereal gandum atau sereal bayi dapat disajikan dengan susu dan potongan buah lembut seperti pepaya, pir, atau alpukat. Perpaduan ini kaya serat, vitamin C, serta baik untuk kesehatan pencernaan. Sebaiknya hindari buah yang terlalu asam agar tidak mengiritasi lambung anak.

BACA JUGA:Belanja Lebih Tenang, Dompet Lebih Aman, Bareng ShopeeVIP

7. Nugget Ikan Homemade

Daripada membeli nugget kemasan, orang tua bisa membuat nugget ikan sendiri dengan bahan fillet ikan, wortel parut, telur, bawang putih, dan tepung roti. Nugget buatan rumah lebih sehat, kaya protein, omega-3 untuk kecerdasan otak, serta serat dari sayuran. Proses memasaknya juga bisa dengan dipanggang agar lebih rendah minyak.

8. Puding Susu dengan Buah Potong

Puding dari campuran agar-agar tanpa rasa, susu, sedikit madu (khusus anak usia di atas satu tahun), serta buah potong dapat menjadi camilan sehat. Kandungan kalsium, vitamin, serta tekstur lembutnya membuat puding segar ini digemari anak-anak. Sajikan dalam keadaan dingin agar lebih nikmat.

BACA JUGA:Roblox Mountain Climbing, Tren Game Baru Favorit Anak Muda Indonesia

9. Roti Isi Telur dan Sayur

Sebagai variasi sarapan cepat, roti gandum bisa diisi dengan telur orak-arik, bayam cincang, dan tomat potong kecil. Menu ini menyediakan energi dari karbohidrat, protein dari telur, serta zat besi dari sayuran hijau. Agar lebih menarik, roti dapat dipotong menjadi bentuk lucu seperti bintang atau lingkaran.

Makanan tanpa nasi bisa menjadi pilihan sehat untuk anak usia 1–3 tahun asalkan bahan yang digunakan bervariasi dan bernutrisi seimbang. 

Memberikan menu bergantian tidak hanya membantu mencukupi kebutuhan gizi, tetapi juga melatih anak agar terbiasa dengan berbagai rasa dan tekstur. Dengan begitu, pertumbuhan dan perkembangan si kecil tetap berjalan optimal.

Sumber: