Apakah Gondongan Menular? Berikut Penjelasan Lengkap, Penyebab dan Cara Pencegahannya

BACA JUGA:Tarian Kapita Uto Salawaku: Simbol Perjuangan dan Identitas Budaya Tidore

Bagaimana Gondongan Menular?

Penularan gondongan dapat terjadi melalui percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara. Air liur yang mengandung virus dapat terhirup oleh orang lain dan memicu infeksi. 

Selain itu, kontak langsung dengan air liur melalui penggunaan alat makan, botol minum, sikat gigi, atau handuk secara bersamaan dapat meningkatkan risiko tertular.

Virus juga dapat menempel pada permukaan benda seperti meja, gagang pintu, atau mainan. Ketika tangan menyentuh permukaan tersebut lalu menyentuh mulut atau hidung, infeksi dapat terjadi.

BACA JUGA:RSUDAM Jalani Rekredensialing BPJS Kesehatan untuk Perpanjangan Kerjasama

Siapa yang Berisiko Tertular Gondongan?

Risiko tertinggi terjadi pada anak yang belum mendapatkan vaksin MMR, orang dewasa yang belum pernah terkena gondongan, serta mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah. 

Tinggal atau bekerja serumah dengan penderita serta berada di lingkungan padat penduduk juga meningkatkan kemungkinan tertular.

BACA JUGA:BRI Buka Pengajuan KUR 2025, Plafon Mulai Rp10 Juta dan Bunga Kompetitif

Gejala Gondongan yang Perlu Diwaspadai

Gejala gondongan biasanya muncul dua hingga tiga minggu setelah tubuh terpapar virus. 

Kondisi yang umum terjadi meliputi pembengkakan di satu atau kedua sisi wajah, nyeri saat mengunyah atau menelan, demam, sakit kepala, tubuh terasa lemas, penurunan nafsu makan, serta nyeri pada rahang atau area pembengkakan.

Dalam beberapa kasus, gondongan dapat memicu komplikasi seperti peradangan testis pada pria atau orchitis, infeksi selaput otak atau meningitis, serta radang pankreas atau pankreatitis. 

Walaupun jarang, komplikasi ini tetap perlu diwaspadai apabila gejala semakin memburuk.

Sumber: