Disway Awards

Bahaya NAPZA bagi Tubuh dan Pikiran yang Wajib Diwaspadai

Bahaya NAPZA bagi Tubuh dan Pikiran yang Wajib Diwaspadai

NAPZA adalah kelompok zat yang berpotensi merusak kesehatan, baik fisik maupun mental.-Ilustrasi: Canva-

BACA JUGA:Mata Gatal dan Bengkak: Inilah Penyebab dan Cara Mengatasinya

2. Menyebabkan Ketergantungan Berat (Adiksi)

Zat adiktif membuat tubuh membutuhkan dosis lebih besar seiring waktu. 

Pengguna dapat merasakan dorongan kuat untuk terus memakai, muncul rasa gelisah dan panik saat berhenti, hilangnya kontrol diri, serta ketidakmampuan menghentikan penggunaan meski tahu risikonya. 

Adiksi dapat menghancurkan hubungan keluarga, sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sosial.

BACA JUGA:Makanan Penambah Darah Aman untuk Lambung bagi Penderita Anemia

3. Merusak Organ Tubuh

NAPZA dapat merusak organ vital seperti hati yang berisiko mengalami perlemakan, hepatitis, atau sirosis; jantung yang dapat mengalami aritmia dan serangan jantung; paru-paru yang dapat rusak akibat asap atau zat kimia; ginjal yang dapat mengalami kerusakan karena racun berlebih; serta melemahnya sistem imun yang membuat tubuh mudah terinfeksi.

4. Menyebabkan Gangguan Mental dan Emosional

Penyalahgunaan NAPZA dapat memicu depresi, kecemasan, paranoia, perubahan mood ekstrem, gangguan tidur, hingga perilaku agresif. Pada kondisi tertentu, pengguna bisa mengalami gangguan psikotik permanen.

BACA JUGA:Ciri ISK Komplikasi Sejak Dini Agar Cepat Ditangani

5. Risiko Overdosis

Overdosis terjadi ketika zat masuk ke tubuh dalam jumlah melebihi kemampuan metabolisme tubuh. Kondisinya dapat ditandai dengan penurunan kesadaran, napas melambat, tekanan darah menurun, kejang, koma, bahkan kematian. Overdosis sering terjadi pada narkotika dan stimulan.

6. Dampak Sosial dan Lingkungan

Selain kerusakan pada tubuh dan mental, penyalahgunaan NAPZA dapat menimbulkan konflik keluarga, masalah di sekolah atau pekerjaan, risiko tindakan kriminal, hilangnya kepercayaan diri, pergaulan tidak sehat, serta penularan penyakit berbahaya melalui jarum suntik seperti HIV dan hepatitis.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: