Hasil Tes DNA Tidak Cocok, Lisa Mariana Siap Bongkar Segalanya di KPK
Hasil Tes DNA Tidak Cocok, Lisa Mariana Siap Bongkar di KPK. - Foto Istimewa--
BACA JUGA:Taman Nasional Wasur, Pesona Dua Musim di Timur Nusantara
Lisa Mariana: Emosi Memuncak, Tuduhan “Tuyul” dan Rencana ke KPK
Meski hasil tes menyatakan tidak cocok, Lisa Mariana justru menyatakan kemenangan emosional dan kesiapan untuk terus memperjuangkan apa yang menurutnya belum terbongkar sepenuhnya.
Lewat Instagram Story, dia menyatakan tak akan membiarkan “kecurangan”. Dia bahkan menyindir Ridwan Kamil sebagai orang yang tak bertanggung jawab, menyebut "benih tuyul" jika memang bukan benih RK—sindiran keras yang langsung menyita perhatian publik.
Tak hanya itu, ia juga menyebut telah memperoleh panggilan dari KPK untuk menjadi saksi pada 22 Agustus 2025. Dia berencana hadir dan “membongkar tuntas” semua tuduhannya di hadapan lembaga anti-rasuah tersebut—menegaskan bahwa perjuangannya masih panjang dan belum selesai dengan hanya tes DNA.
BACA JUGA:Pemerintah Bidik Pajak dari ‘Shadow Economy’ Mulai 2026
Latar Belakang Konflik dan Dampak Sosial
Kasus tersebut berawal pada Maret 2025, ketika Lisa Mariana membuat unggahan di Instagram menyebut bahwa anaknya, CA, adalah hasil hubungan dengan Ridwan Kamil, termasuk mengunggah tangkapan layar percakapan yang diklaim antara dirinya dan RK. Tuduhan tersebut langsung menyebabkan riak besar di media sosial.
Menanggapi tuduhan yang dirasa mencemarkan nama baiknya, RK segera melaporkan Lisa ke Bareskrim Polri pada 11 April 2025 atas dugaan pelanggaran pasal UU ITE. Laporan diterima dan diproses, hingga akhirnya masuk tahap penyidikan sejak Mei.
Kasus ini menjadi contoh paling nyata bagaimana fitnah dan isu personal bisa berkecamuk di ruang publik digital—mengingat pengaruh media sosial yang bisa memperkuat kepentingan sensasional.
BACA JUGA:Keunikan Kebumen yang Wajib Kamu Ketahui
Dalam satu sisi, hasil tes DNA telah menawarkan kejelasan ilmiah: tidak ada keterkaitan genetik antara Ridwan Kamil dan anak Lisa. Di sisi lain, konflik emosional dan politik baru saja dimulai.
Lisa Mariana tidak hanya menolak untuk diam, melainkan berniat membawa masalah ini ke KPK, menegaskan bahwa perjuangannya belum selesai sampai semua data dan motif benar-benar terbuka.
Cerita ini masih sangat dinamis. Pada tanggal 22 Agustus 2025, publik akan menyaksikan babak lanjutan dari drama hukum dan sosial yang dibangun di atas tuduhan, tes ilmiah, hingga perjuangan moral.
Siapapun yang terlibat tahu: kasus ini tidak hanya soal DNA—tapi tentang hak narasi, reputasi, dan keadilan sosial di era digital. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





