Ditahan dan Disebut Dajjal, Limbad Akhirnya Dihormati di Tanah Suci

Ditahan dan Disebut Dajjal, Limbad Akhirnya Dihormati di Tanah Suci

Limbad Sempat Ditahan Imigrasi Saudi. - Foto Istimewa--

BACA JUGA:Kanawa: Pulau Tenang Penuh Pesona di Barat Flores

Karena belum juga percaya, petugas kemudian meminta Limbad membaca potongan ayat Al Quran secara acak untuk membuktikan keislamannya.

Limbad menerima tantangan ini dengan hati terbuka. Ia membaca dengan fasih surat Ar-Rum hingga tuntas.

Menurut sang asisten, “Saat itu dia membaca dengan khusyu’, tanpa terburu-buru. Mendengarkannya, petugas Imigrasi akhirnya percaya dan melepaskan beliau.” 

Itulah titik balik dari peristiwa ini: bukan sekadar tentang wujud fisik, melainkan kekuatan keyakinan yang menjadi pembela sejati identitas.

BACA JUGA:Selamatkan Keluarga, Aldi Justru Hilang Terseret Ombak Pantai Labuhan Jukung

Saat dilepaskan, reaksi petugas berubah total. Limbad tidak hanya dibebaskan, tetapi juga dijamu istimewa. 

Ia menjadi seperti “tamu kehormatan” selama menjalankan ibadah umrah. 

Pengawalan khusus membuatnya mendapat kemudahan untuk shalat di raudhah, di hijir Ismail, mencium Hajar Aswad, bahkan berjalan-jalan ke gurun pasir yang biasanya tidak mudah dijangkau jamaah umum.

Menurut sang asisten, “Petugas benar-benar menunjukkan sikap hormat setelah menyadari siapa beliau sebenarnya. Semua pelayanan dilancarkan, bahkan melebihi ekspektasi jamaah biasa.”

 

Makna Mendalam di Balik Kisah

Kisah ini lebih dari sekadar anekdot travel: ini adalah kisah refleksi tentang prasangka, budaya, dan spiritualitas. Ada beberapa pelajaran yang bisa diambil:

1. Penampilan Itu Subjektif

Keunikan penampilan seseorang bisa menimbulkan prasangka di mata orang lain, bahkan di lingkungan yang seharusnya menerima perbedaan. Namun, prasangka tidak selalu mencerminkan realitas sejati.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: