Rincian Cicilan KUR BRI Rp50 Juta 2025
Berdasarkan simulasi pinjaman, cicilan KUR BRI Rp50 juta bervariasi sesuai tenor. Untuk tenor 12 bulan, cicilan per bulan berada di kisaran Rp4,4 juta. Jika memilih tenor 18 bulan, cicilan turun menjadi sekitar Rp3 jutaan per bulan.
Pada tenor 24 bulan, cicilan berkisar Rp2,3 juta per bulan. Sementara tenor 36 bulan menghasilkan cicilan sekitar Rp1,6 juta per bulan. Jika debitur memilih tenor terpanjang hingga 48 bulan, cicilan per bulan dapat berada di kisaran Rp1,2 jutaan.
Dengan tenor yang lebih panjang, beban cicilan bulanan memang menjadi lebih ringan. Namun, debitur tetap disarankan menyesuaikan tenor dengan kemampuan usaha agar pembayaran berjalan lancar hingga akhir masa pinjaman.
BACA JUGA:Rahasia Rambut Lembut dan Jatuh Alami, Panduan Lengkap Perawatan dari Akar hingga Ujung
Syarat Umum Pengajuan KUR BRI
Meski menawarkan kemudahan, pengajuan KUR BRI tetap harus memenuhi persyaratan administratif dan kelayakan usaha. Calon debitur diwajibkan memiliki usaha produktif yang telah berjalan minimal enam bulan serta melampirkan identitas diri berupa KTP dan Kartu Keluarga.
Selain itu, pemohon harus memiliki Nomor Induk Berusaha atau surat keterangan usaha dari pihak berwenang. Calon debitur juga tidak sedang menerima kredit produktif dari bank lain, kecuali kredit konsumtif tertentu.
Pihak BRI akan melakukan survei lapangan untuk menilai kelayakan usaha sebelum pinjaman disetujui.
BACA JUGA:Jejak Kolonial di Kota Temanggung: Ingatan Sejarah di Kota Agraris
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Penyaluran KUR BRI Desember 2025 diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat, khususnya di sektor UMKM. Dengan akses permodalan yang lebih mudah, pelaku usaha dapat meningkatkan daya saing sekaligus memperluas skala bisnisnya.
Bagi masyarakat yang tertarik mengajukan pinjaman KUR Rp50 juta, pengajuan dapat dilakukan melalui kantor cabang BRI terdekat maupun layanan digital resmi BRI sesuai ketentuan yang berlaku.
Program ini diharapkan tidak hanya membantu usaha bertahan, tetapi juga mendorong UMKM naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.