MEDIALAMPUNG.CO.ID – Neutrofil merupakan salah satu jenis sel darah putih yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sel ini menjadi garda terdepan dalam melawan infeksi bakteri, virus, serta berbagai kondisi peradangan.
Saat tubuh menghadapi ancaman, neutrofil akan diproduksi lebih banyak untuk membantu proses pertahanan. Namun, kadar neutrofil yang terlalu tinggi dalam darah tidak selalu menandakan kondisi tubuh yang sehat.
Kondisi yang dikenal sebagai neutrofil tinggi atau neutrofilia dapat menjadi sinyal bahwa tubuh sedang mengalami gangguan tertentu.
Dalam beberapa kasus, peningkatan neutrofil bersifat sementara, tetapi pada kondisi lain dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.
BACA JUGA:Antisipasi Cuaca Ekstrem, DLH Bandar Lampung Gencarkan Pemangkasan Pohon
Memahami Apa Itu Neutrofil Tinggi
Neutrofil tinggi terjadi ketika jumlah neutrofil dalam darah melebihi batas normal. Pada orang dewasa, kadar neutrofil normal umumnya berkisar antara 1.500 hingga 8.000 sel per mikroliter darah. Peningkatan ini sering kali merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau peradangan.
Meski demikian, apabila kadar neutrofil terus meningkat dalam jangka waktu lama atau muncul tanpa penyebab yang jelas, kondisi ini patut diwaspadai.
Neutrofil tinggi yang berlangsung kronis dapat mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang membutuhkan evaluasi medis lebih mendalam.
BACA JUGA:Advokat PERSADIN Angkatan XXII Resmi Diambil Sumpah di Pengadilan Tinggi Banten
Berbagai Penyebab Neutrofil Tinggi
Neutrofil tinggi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan hingga gangguan serius. Salah satu penyebab paling umum adalah infeksi bakteri.
Saat tubuh terserang bakteri, sumsum tulang akan meningkatkan produksi neutrofil untuk melawan kuman penyebab infeksi. Kondisi ini sering dijumpai pada pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan infeksi bakteri lainnya.
Selain infeksi, peradangan kronis juga dapat menyebabkan kadar neutrofil tetap tinggi. Penyakit seperti radang sendi, radang usus, atau gangguan autoimun membuat tubuh berada dalam kondisi peradangan berkepanjangan, sehingga sistem imun terus aktif.
BACA JUGA:Nasi Penggel, Sajian Tradisional Jawa yang Sederhana namun Sarat Makna