MEDIALAMPUNG.CO.ID – Demam merupakan kondisi umum yang sering dialami anak, namun pada beberapa kasus dapat berkembang menjadi kejang demam.
Kondisi ini biasanya muncul pada anak usia enam bulan hingga lima tahun ketika suhu tubuh meningkat secara cepat.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, kejang demam tetap memerlukan perhatian khusus agar tidak menimbulkan risiko lanjutan.
BACA JUGA:Lapis Parih Bodin Jepara, Kue Tradisional dengan Rasa Manis Lembut
Penyebab Terjadinya Kejang Demam pada Anak
Kejang demam terjadi akibat respons tubuh terhadap kenaikan suhu yang mendadak. Pada sebagian anak, otak lebih sensitif terhadap perubahan suhu sehingga memicu kejang.
Demam akibat infeksi virus atau bakteri, riwayat keluarga yang pernah mengalami kejang demam, faktor genetik yang mempengaruhi respons saraf terhadap panas, serta demam tinggi yang naik secara tiba-tiba menjadi pemicu paling umum.
Mayoritas kejadian berlangsung singkat dan tidak menyebabkan dampak jangka panjang, namun upaya pencegahan sangat diperlukan.
BACA JUGA:Rapat Perdana Kwarda Lampung Bahas Program Strategis Empat Bidang Utama
Langkah Pencegahan Agar Anak Tidak Mengalami Kejang Saat Demam
Orang tua perlu melakukan langkah pencegahan sejak anak mulai menunjukkan tanda demam. Pemantauan suhu tubuh secara rutin menjadi langkah mendasar yang penting dilakukan.
Ketika suhu mencapai lebih dari 38°C, penanganan perlu segera diberikan untuk mencegah lonjakan panas.
Pemberian obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen dapat membantu menurunkan suhu tubuh dan membuat anak lebih nyaman.
Dosis harus disesuaikan dengan usia dan berat badan anak. Meskipun tidak sepenuhnya mencegah kejang, menjaga suhu tetap stabil dapat menurunkan risiko.
BACA JUGA:Hari Jadi Reserse Polri Ke-78, Satreskrim Polres Lampura Gelar Baksos di Ponpes Al Hiro