MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Bandar Lampung memastikan bahwa stok kebutuhan bahan pokok (sembako) di wilayah Bandar Lampung tetap aman menjelang perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Bahkan, ketersediaan stok dipastikan cukup hingga akhir tahun.
“Stok sembako menjelang Nataru masih aman,” ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Erwin.
“Diperkirakan stok mencukupi hingga Tahun Baru,” lanjutnya. Kamis 11 Desember 2025.
Namun demikian, Erwin menyampaikan adanya kenaikan harga pada sejumlah komoditas, salah satunya cabai. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh curah hujan tinggi di daerah produsen sehingga menyebabkan sebagian hasil pertanian rusak, dan petani terpaksa memanen lebih cepat dari waktu ideal.
BACA JUGA:Bandar Lampung Raih Penghargaan Kota Terinovatif pada IGA 2025
“Dominan karena dipengaruhi curah hujan tinggi di lokasi produsen,” jelasnya.
Selain faktor cuaca, meningkatnya permintaan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan berbagai agenda pesta rakyat juga turut mempengaruhi kenaikan harga beberapa komoditas.
Sebagai langkah antisipasi, Disdag Kota Bandar Lampung memastikan distribusi pasokan dari daerah produsen tetap terkendali dan lancar.
Di beritakan Sebelumnya, Kepala Disdag Erwin juga membenarkan adanya kenaikan harga sejumlah komoditas menjelang akhir tahun. Ia menyebut terdapat dua faktor utama yang memicu lonjakan harga, yaitu meningkatnya permintaan masyarakat dan kondisi cuaca di daerah penghasil.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan Kemanusiaan ke Wilayah Terdampak Bencana di Sumatera Barat
“Cabai memang cenderung naik menjelang Nataru. Permintaan meningkat, dan cuaca sangat berpengaruh karena panen bisa tertunda atau bahkan gagal,” ujarnya pada Minggu, 7 Desember 2025.
Ia menambahkan bahwa Bandar Lampung bukan wilayah produsen cabai sehingga sangat bergantung pada pasokan dari daerah sekitarnya.
“Produksi itu ada di Metro, Tanggamus, dan Pesawaran. Untuk saat ini stok masih aman dan persediaan terjaga,” tutupnya.
Menurut Erwin, pengawasan pasokan terus dilakukan terutama di wilayah sumber distribusi. Selama daya beli masyarakat masih mampu mengikuti harga pasar, kondisi dianggap masih berada dalam batas wajar.
BACA JUGA:Bantuan Kemanusiaan Pemkot Bandar Lampung Tiba di Tiga Provinsi