Kecanggihan sensor ini menjadi tulang punggung dari apa yang kita sebut sebagai revolusi fotografi mobile di tahun ini. Dengan sensor periskop 200MP, kita bisa mengambil foto potret dari jarak yang cukup jauh dengan efek bokeh alami yang memisahkan subjek dari latar belakang dengan sangat rapi.
Ini memberikan dimensi baru dalam fotografi mobile di mana kita tidak perlu lagi membawa lensa tele berat hanya untuk mendapatkan shot candid dari kejauhan. Kualitas gambar yang dihasilkan bahkan digadang-gadang mampu bersaing dengan kamera mirrorless kelas menengah, terutama jika dicetak dalam ukuran besar.
Kemampuan ini tentu menjadi kabar gembira bagi para kreator konten yang membutuhkan fleksibilitas tinggi dalam satu perangkat ringkas.
BACA JUGA:Apple Siap Rilis iPhone Lipat, Ini Perkiraan Harganya
Desain Modular Kian Kreatif
Inovasi paling liar dan mungkin paling menarik dari realme GT 8 Pro adalah konsep desain kamera modular yang diperkenalkan. Bayangkan sebuah smartphone di mana kamu tidak terikat mati dengan lensa bawaan pabrik seumur hidup perangkat tersebut.
Sistem modular ini memungkinkan pengguna untuk mengganti modul lensa belakang sesuai dengan kebutuhan spesifik pada saat itu, mirip dengan cara kerja kamera profesional namun dalam skala yang lebih ringkas.
Apakah kamu ingin memotret arsitektur gedung yang megah? Pasang modul lensa ultra-wide. Ingin memotret serangga atau detail bunga? Ganti dengan modul lensa makro khusus. Konsep ini mendobrak batasan kreativitas yang selama ini membelenggu pengguna smartphone.
BACA JUGA:Huawei MatePad Edge: Tablet Premium Berkelas Laptop yang Siap Masuk ke Pasar Indonesia
Dampak dari desain modular ini terhadap kreativitas pengguna sangatlah masif dan membuka peluang eksplorasi tanpa batas.
Kita tidak lagi dipaksa menerima kompromi kualitas dari lensa sekunder yang biasanya memiliki spesifikasi lebih rendah dibandingkan lensa utama.
Dengan sistem ini, setiap modul lensa bisa memiliki kualitas premium yang setara. Fleksibilitas ini membuat realme GT 8 Pro bukan hanya sekadar alat komunikasi, melainkan sebuah rig kamera saku yang bisa dikustomisasi.
Pengguna diajak untuk bereksperimen dan menemukan gaya fotografi mereka sendiri tanpa harus membeli bodi kamera baru yang mahal.
BACA JUGA:Dell Latitude E7240 dan E7440, Ultrabook Bisnis Terjangkau untuk Pelajar
Perkiraan Harga dan Ketersediaan
Tentu saja, segala kecanggihan teknologi dan inovasi desain yang ditawarkan tidak akan datang dengan harga yang murah meriah. Melihat spesifikasi kelas dewa dan nama besar Ricoh yang tersemat, perkiraan harga perangkat ini akan menempatkannya di segmen flagship premium yang bersaing ketat dengan raksasa lainnya.