MEDIALAMPUNG.CO.ID - Situs Liyangan adalah salah satu temuan arkeologi penting di Jawa Tengah yang berhasil membuka tabir kehidupan masyarakat masa lalu, khususnya yang berkaitan dengan era Kerajaan Mataram Kuno.
Lokasinya berada di Dusun Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. Terletak di lereng Gunung Sindoro, kawasan ini menyimpan lapisan sejarah yang terkubur selama berabad-abad akibat aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Situs ini mulai menarik perhatian publik setelah penemuannya pada tahun 2008. Ketika itu, sejumlah warga yang tengah menambang pasir secara tidak sengaja menemukan bagian struktur bangunan mirip candi pada kedalaman sekitar 8 meter.
Penemuan tersebut kemudian dilaporkan kepada pemerintah daerah dan segera ditindaklanjuti dengan ekskavasi oleh Balai Arkeologi Yogyakarta.
BACA JUGA:6 Warna Lipstik yang Bikin Wajah Auto Cerah Sepanjang Hari
Asal-usul dan Periode Hunian Situs Liyangan
Penelitian yang dilakukan antara tahun 2008 hingga 2011 mengungkap fakta bahwa area ini merupakan permukiman aktif pada masa Mataram Kuno. Namun, temuan lebih lanjut menunjukkan bahwa keberadaan hunian di Liyangan ternyata jauh lebih tua. Menurut data dari Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah, situs ini diduga telah dihuni sejak abad ke-2 Masehi, jauh sebelum berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Jawa.
Pemukiman ini terus berkembang dan tetap dihuni hingga periode Mataram Kuno di Jawa Tengah, yakni sekitar abad ke-8 hingga abad ke-10. Aktivitas penduduk diperkirakan berhenti secara tiba-tiba akibat letusan Gunung Sindoro yang dahsyat, yang menimbun seluruh kawasan permukiman dan tempat pemujaan dengan material vulkanik.
Lapisan abu, batuan, dan endapan vulkanik itulah yang pada akhirnya justru membantu melestarikan berbagai struktur bangunan, artefak rumah tangga, hingga sisa-sisa kegiatan pertanian, sehingga kondisinya bertahan hingga dapat ditemukan di masa kini.
BACA JUGA:Inara Rusli Terkejut Dilaporkan Dugaan Perselingkuhan, Manajer Jelaskan Situasi Terkini
Karakter Situs yang Kompleks
Berdasarkan hasil kajian lapangan, para arkeolog menyimpulkan bahwa Situs Liyangan memiliki karakter kompleks. Artinya, daerah ini bukan sekadar lokasi candi atau tempat pemujaan, tetapi merupakan sebuah kawasan permukiman lengkap yang mencakup tiga unsur penting:
- Area permukiman
- Area pemujaan
- Area pertanian
Ketiga unsur ini memperlihatkan bahwa masyarakat yang pernah tinggal di Liyangan memiliki sistem kehidupan yang teratur, dengan struktur sosial dan budaya yang berkembang pesat.
BACA JUGA:Girikerto, Pesona Desa Hijau di Kaki Gunung Lawu
1. Area Permukiman