Pakar teknologi menyebut, menulis prompt sejatinya adalah kombinasi antara logika dan kreativitas. Pengguna perlu berpikir seperti penulis yang memberi instruksi pada “asisten digital” yang tidak memiliki emosi, tapi mampu memahami konteks jika diarahkan dengan baik.
Menulis prompt bukan lagi sekadar keterampilan tambahan, melainkan kemampuan utama di era digital saat ini. Baik untuk pelajar, pekerja kreatif, jurnalis, maupun profesional bisnis, pemahaman terhadap cara kerja AI dimulai dari satu langkah sederhana: menulis prompt yang efektif.
Dengan berlatih menulis instruksi yang spesifik, kontekstual, dan terstruktur, siapa pun dapat “berbicara” dengan AI secara cerdas dan menjadikannya mitra produktivitas yang luar biasa di masa depan.