Bagi sebagian dari mereka, langkah ini berarti mengurangi eksposur di dunia hiburan untuk lebih fokus pada kehidupan rumah tangga dan tugas organisasi.
Namun, transformasi itu—dari layar kaca ke seragam hijau—menunjukkan kematangan identitas sosial.
BACA JUGA:Nikita Mirzani Ajukan Gugatan Baru terhadap Reza Gladys, Nilai Meroket Jadi Rp244 Miliar
Ini adalah bentuk kontribusi pada komunitas militer dan masyarakat luas, bukan sekadar sekutu militer tetapi partner aktif dalam berbagai kegiatan sosial di lingkungan kehidupan prajurit.
Kisah para artis yang memilih jalan menjadi ibu Persit mengajarkan bahwa identitas seseorang bukan hanya profesi, tetapi juga panggilan sosial.
Keputusan mereka untuk bergabung dengan organisasi Persit membuka ruang peran baru: dari publik hiburan ke publik pengabdian sosial.
Transformasi ini menunjukkan bahwa kesenian dan pengabdian tidak saling meniadakan — melainkan dapat saling memperkaya ketika dijalani dengan kesungguhan hati. (*)