Orang dengan riwayat penyakit ginjal sebaiknya berkonsultasi ke dokter sebelum mengonsumsi ibuprofen.
BACA JUGA:Usai Temui Massa Aksi, Gubernur Mirza Janji Sampaikan Aspirasi ke Pusat
3. Risiko pada Jantung dan Pembuluh Darah
Selain memengaruhi ginjal, penggunaan ibuprofen dalam jangka panjang juga dikaitkan dengan peningkatan risiko gangguan kardiovaskular. Efek yang mungkin timbul meliputi:
- Tekanan darah meningkat (hipertensi)
- Risiko lebih tinggi terkena serangan jantung
- Kemungkinan stroke pada orang dengan faktor risiko tertentu
Karena itu, penderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi harus lebih berhati-hati.
BACA JUGA:3 Terduga Provokator Dibekuk TNI Jelang Demo di DPRD Lampung
4. Reaksi Alergi
Tidak semua orang cocok dengan ibuprofen. Pada sebagian orang, terutama penderita asma atau yang memiliki riwayat alergi obat, ibuprofen bisa memicu reaksi alergi. Gejala yang bisa muncul antara lain:
- Ruam atau gatal pada kulit
- Pembengkakan pada wajah, bibir, atau lidah
- Sesak napas, batuk, atau bunyi mengi
Jika gejala ini terjadi, penggunaan obat harus segera dihentikan dan segera mencari pertolongan medis.
BACA JUGA:7 KPM Desa Purwotani Kembali Terima BLT DD Tahap Tiga
5. Gangguan pada Fungsi Hati
Meski jarang, penggunaan ibuprofen dalam waktu lama bisa memengaruhi kinerja hati. Tanda-tanda gangguan hati yang perlu diwaspadai yaitu:
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Nyeri di bagian perut kanan atas
- Urine yang berwarna lebih gelap dari biasanya
BACA JUGA:Koleksi Jam Tangan Fossil Terbaik Pria dengan Desain Mewah
6. Efek Samping Lain yang Mungkin Muncul
Selain efek utama di atas, ibuprofen juga dapat menyebabkan keluhan ringan hingga sedang, seperti:
- Pusing atau sakit kepala
- Telinga berdenging (tinnitus)
- Gangguan penglihatan sementara
- Rasa kantuk atau lelah
Efek ini biasanya akan hilang setelah obat berhenti dikonsumsi, tetapi tetap perlu diwaspadai.