Di era modern, Tari Lilin tetap bertahan dan sering dipentaskan dalam berbagai acara budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan, tarian ini kerap ditampilkan dalam festival internasional untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Banyak sekolah, universitas, dan sanggar seni di Sumatera Barat maupun di daerah lain menjadikan Tari Lilin sebagai bagian dari pelajaran seni tari.
Pemerintah daerah bersama komunitas budaya juga terus mendorong pelestarian tarian ini melalui festival, pertunjukan rutin, hingga promosi wisata. Dengan cara ini, Tari Lilin tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda.
BACA JUGA:Rekomendasi Jam Tangan Swiss Terbaru Untuk Tampil Elegan
Nilai-Nilai yang Terkandung
Lebih dari sekadar tarian, Tari Lilin mengandung nilai-nilai kehidupan yang penting. Lilin melambangkan cahaya harapan, sementara gerakan hati-hati penari menunjukkan perlunya kesabaran dalam menjalani kehidupan.
Selain itu, tarian ini biasanya dibawakan secara berkelompok, sehingga menekankan pentingnya kebersamaan dan kerja sama.
Nilai budaya yang terkandung dalam Tari Lilin menjadikannya relevan hingga saat ini. Ia bukan hanya pertunjukan seni, tetapi juga pengingat tentang bagaimana manusia harus menjaga kehati-hatian, kesabaran, dan kekompakan dalam menghadapi kehidupan.
BACA JUGA:Yuri Agustina Resmi Dilantik Jadi Kepala Biro Kesra Lampung
Tari Lilin dari Sumatera Barat adalah salah satu bukti betapa kayanya budaya Nusantara.
Keindahan gerakan, keunikan properti lilin yang menyala, iringan musik tradisional, hingga makna filosofis di dalamnya membuat tarian ini sangat istimewa.
Melestarikan Tari Lilin berarti menjaga jati diri bangsa dan menghormati warisan leluhur.
Dengan promosi dan pengenalan yang berkelanjutan, tarian ini tidak hanya akan tetap hidup di ranah Minangkabau, tetapi juga bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di mata dunia.(*)