
MEDIALAMPUNG.CO.ID - Papua Barat menyimpan beragam warisan budaya yang unik dan sarat makna.
Salah satu kekayaan budayanya yang menonjol adalah Tari Magasa, tarian tradisional yang berasal dari masyarakat Suku Arfak, kelompok etnis yang hidup di daerah pegunungan terpencil di bagian barat Pulau Papua.
Tarian ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana menyampaikan pesan sosial, spiritual, dan nilai-nilai kehidupan masyarakat Arfak.
Suku Arfak hidup di kawasan Pegunungan Arfak yang membentang di bagian barat Papua. Mereka dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kerukunan, sopan santun, dan kebersamaan.
BACA JUGA:5 Makanan Penting untuk Mendukung Perkembangan Otak Anak Sejak Dini
Berbeda dari beberapa suku dataran tinggi lainnya yang terkenal keras dan agresif, Suku Arfak dikenal lebih tenang dan ramah dalam berinteraksi sehari-hari.
Dahulu, Tari Magasa sering ditampilkan dalam konteks perayaan kemenangan usai konflik atau perang suku.
Namun seiring waktu, makna tarian ini bergeser menjadi bentuk ekspresi kebersamaan dan solidaritas sosial, terutama dalam menyatukan seluruh anggota komunitas tanpa membedakan usia, jenis kelamin, atau status sosial.
Keunikan Tari Magasa terletak pada iringannya yang tidak melibatkan alat musik. Penari mengandalkan nyanyian dan suara dari gerakan tubuh mereka sendiri.
BACA JUGA:Jadi Ketua IKA Smanda, Gubernur Lampung Ajak Alumni SMAN 2 Berperan Aktif Cetak SDM Unggul
Biasanya, seorang pemimpin tarian memulai dengan lantunan lagu yang kemudian diikuti secara serempak oleh barisan penari lainnya.
Irama yang dihasilkan berasal dari harmoni vokal dan hentakan kaki ke tanah yang dilakukan dengan penuh semangat.
Gerakan tari dilakukan dalam formasi panjang, dengan penari saling bergandengan tangan dan membentuk barisan melingkar seperti ular. Oleh sebab itu, tarian ini juga kerap dijuluki sebagai “Tari Ular”.
Para penari bergerak perlahan ke samping, meliuk-liuk dengan irama yang dinamis, disertai lompatan-lompatan kecil dan hentakan kaki yang teratur.
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Akan Cek Peredaran Beras Diduga Oplosan