
LAMPURA, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Ketua DPRD Lampung Utara, M. Yusrizal, meninjau langsung lokasi ambruknya bangunan Ruang Balai Rehabilitasi Narkoba di RSUD Mayjend H.M. Ryacudu, Kotabumi, Jumat, 18 Juli 2025.
Didampingi Ketua Komisi IV DPRD, Imam Santosa, dan Kepala Bagian Tata Usaha RSUD, Sri Andini, Yusrizal menyampaikan keprihatinannya atas kondisi infrastruktur rumah sakit tersebut.
"Kita mendapatkan laporan bahwa ada satu bangunan Ruang Balai Rehabilitasi Narkoba di lingkungan RSUD Mayjend H.M. Ryacudu ambruk," ujar M. Yusrizal kepada media.
Beruntung, dalam kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa karena saat insiden terjadi, ruangan dalam kondisi kosong tanpa pasien. “Karena posisi Ruang Balai Rehabilitasi Narkoba dalam keadaan kosong, tidak ada pasien,” lanjut Yusrizal.
BACA JUGA:Seblak Tehmil Jadi Buruan Warga Bandar Lampung, Rasa Nendang Harga Ramah
Yusrizal menegaskan bahwa pihaknya meminta manajemen RSUD Mayjend H.M. Ryacudu untuk segera membuat laporan resmi agar insiden ini menjadi perhatian pihak legislatif.
Ia menilai, peristiwa ini tidak bisa dibiarkan tanpa tindak lanjut mengingat adanya potensi bahaya lain di gedung-gedung lainnya.
"Kalau melihat langsung, bukan cuma gedung ini saja yang perlu diperbaiki. Karena kita lihat ada beberapa gedung yang mengalami retak, dan itu sangat membahayakan pasien," kata Yusrizal.
Ia juga menambahkan bahwa DPRD akan mendorong agar ruangan Balai Rehabilitasi Narkoba dapat segera diperbaiki dan kembali difungsikan.
BACA JUGA:Dukung Transparansi, Dinas Pendidikan Lampung Terbitkan Edaran Terkait Seragam Sekolah
Menurutnya, tidak hanya ruangan itu yang perlu perbaikan, tetapi seluruh gedung yang mengalami kerusakan struktural harus ditindaklanjuti.
“Kita berharap, dengan kita kembali ke sini, ruangan Balai Rehabilitasi Narkoba bisa diperbaiki dan kembali beroperasi. Bukan cuma ruangan ini saja, kita berharap gedung-gedung lain yang ada di RSUD Mayjend H.M. Ryacudu juga dapat segera diperbaiki,” jelasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bagian Tata Usaha RSUD, Sri Andini, membenarkan bahwa insiden ambruknya bangunan tersebut pertama kali diketahui dari laporan petugas kebersihan dan keluarga pasien.
“Kejadian ambruknya Ruang Balai Rehabilitasi Narkoba itu diketahui setelah ada laporan dari cleaning service dan keluarga pasien,” ujar Sri Andini.
BACA JUGA:Macet di Depan MBK, Polisi dan Dishub Turun Tangan