
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Akhirnya Nissan Motor Co secara resmi mengumumkan pihaknya segera menghentikan produksi kendaraan di pabrik Oppama, Kanagawa, pada Maret 2028.
Keputusan ini menjadi bagian dari langkah strategis perusahaan dalam upaya restrukturisasi global untuk menekan biaya operasional dan mengatasi tekanan penurunan penjualan yang terus berlanjut.
Langkah penghentian produksi ini mencerminkan perubahan signifikan dalam peta industri otomotif Jepang dan dunia, di tengah peralihan besar menuju elektrifikasi dan efisiensi produksi.
Nissan, yang saat ini menempati posisi sebagai produsen mobil terbesar ketiga di Jepang, mengonfirmasi bahwa pihaknya akan mengurangi kapasitas produksi global dari sekitar 3,5 juta unit per tahun menjadi 2,5 juta unit.
BACA JUGA:7 Mobil Sedan Bekas di Bawah Rp 70 Juta dengan Performa Andal dan Desain Menarik
Tak hanya kapasitas, jumlah fasilitas produksi global Nissan juga akan dipangkas secara signifikan. Dari 17 pabrik yang beroperasi saat ini, hanya 10 lokasi yang akan dipertahankan dalam waktu dekat.
Restrukturisasi ini juga akan disertai pengurangan sekitar 15% tenaga kerja global, sesuai dengan pernyataan CEO Nissan, Ivan Espinosa.
Bahkan pabrik Oppama yang mulai beroperasi sejak tahun 1961 itu ternyata memiliki nilai historis tersendiri bagi Nissan dan industri otomotif Jepang.
Fasilitas ini sempat menjadi simbol kejayaan ekspansi industri otomotif Jepang ke pasar global dan pernah menjadi pusat produksi untuk model-model legendaris seperti Datsun Bluebird dan Nissan Leaf pada generasi awal.
BACA JUGA:Penjualan Mobil LCGC Anjlok, Harga Melonjak Jadi Faktor Utama
Namun kini, pabrik tersebut masuk dalam daftar konsolidasi dan tidak akan lagi memproduksi kendaraan setelah Maret 2028.
Meski demikian, Nissan belum sepenuhnya menutup kemungkinan pemanfaatan kembali fasilitas ini.
Diskusi dengan Foxconn, raksasa teknologi asal Taiwan, tengah dilakukan sebagai bagian dari opsi untuk mengalihfungsikan pabrik Oppama menjadi basis produksi kendaraan listrik (EV).
Dalam pernyataan resminya, Nissan menyebutkan bahwa perusahaan masih akan mengevaluasi sejumlah alternatif penggunaan pabrik tersebut sebelum diambil keputusan akhir.
BACA JUGA:Penjualan Ritel Mobil Naik Tipis pada Juni 2025, Toyota Masih Kuasai Pasar