Polda Lampung Ungkap Hasil Ekshumasi Brigpol EA, Ditemukan Luka Akibat Kekerasan Tajam

“Tidak ditemukan obat bius lokal, regional, maupun total yang membuat almarhum kehilangan kesadaran,” tambahnya.

Ahli forensik medikolegal dari RS Bhayangkara, dr. Chatrina Andryani, turut menjelaskan kondisi jenazah saat ekshumasi. 

Ia menyebut jenazah sudah dalam keadaan pembusukan lanjut. Pemeriksaan luar menunjukkan adanya luka akibat kekerasan tumpul dan tajam.

Warna merah keunguan pada dahi, luka gores di leher kanan dan kiri, serta luka terbuka akibat kekerasan tajam ditemukan pada bagian leher.

BACA JUGA:Dianggarkan Rp5 Miliar, Kontraktor Sebut Khusus Proyek Penanganan Banjir Hanya Rp 200 Juta

Pemeriksaan bagian dalam juga menunjukkan luka sayat pada tulang jakun, saluran pencernaan, dan saluran pernapasan bagian atas.

“Luka tersebut menyebabkan perdarahan hebat yang dapat memicu kematian secara langsung. Luka-luka ini berdasarkan ciri khasnya, disebabkan oleh kekerasan tajam,” ujar dr. Chatrina.

Ditemukan pula pendarahan di jaringan otot dan kulit kepala bagian dalam, yang menjadi indikasi trauma tumpul.

Organ-organ dalam seperti hati dan paru-paru sudah mengalami proses pembusukan lanjutan. 

BACA JUGA:Pakai Chipset Smartphone, Xiaomi YU7 Dikritik Pakar Otomotif

Diperkirakan waktu kematian terjadi antara enam hingga dua belas minggu sebelum ekshumasi dilakukan.

AKBP Adanan Mangopang juga menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga almarhum Brigpol EA dan masyarakat Way Kanan apabila ada kekurangan dalam penanganan kasus ini.

“Karena situasi tertentu, hasil ekshumasi baru dapat kami sampaikan hari ini. Terima kasih atas dukungan semua pihak. Semoga ke depan, Polres Way Kanan bisa memberikan pelayanan yang lebih baik,” tutup Kapolres.