
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Aktris senior Indonesia, Dewi Yull, baru-baru ini membagikan cerita pribadi yang menggugah hati mengenai kondisi kesehatannya.
Di usia 64 tahun, ia mengungkapkan bahwa mata kanannya kini mengalami kebutaan total.
Kisah ini ia ceritakan dalam sebuah wawancara terbuka di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang mungkin memiliki masalah mata serupa.
Kondisi penglihatan Dewi Yull mulai menunjukkan gejala mengkhawatirkan semenjak tahun 2023.
BACA JUGA:Berjuang Melawan Mafia Tanah: Kisah Panjang Nirina Zubir Selama Empat Tahun
Ia menjelaskan bahwa kedua matanya memiliki minus yang sangat tinggi, yakni -25 di mata kanan dan -19 di mata kiri.
Angka ini sudah tergolong ekstrem dalam dunia medis dan rentan memicu komplikasi pada mata.
“Saat itu saya merasa ada sesuatu yang aneh di mata kanan. Seperti ada cairan berbentuk gelembung, awalnya bening, tapi lama-lama berubah warna jadi kekuningan,” ujar Dewi mengenang masa-masa awal gangguan tersebut.
Cairan seperti balon di dalam bola mata perlahan mengganggu penglihatan Dewi. Pandangannya mulai kabur dan lama-kelamaan menggelap. Merasa khawatir, ia pun segera memeriksakan diri ke dokter spesialis mata.
BACA JUGA:Tari Kubu: Cerminan Kehidupan dan Kearifan Suku Pedalaman Jambi
Setelah pemeriksaan menyeluruh, Dewi Yull didiagnosis mengalami abrasi retina—suatu kondisi di mana retina (bagian mata yang menangkap cahaya dan mengirim sinyal ke otak) terlepas dari tempat seharusnya. Kondisi ini merupakan komplikasi serius, khususnya bagi penderita rabun jauh berat.
“Dokter bilang kalau minus terlalu tinggi, bentuk bola mata menjadi lebih cembung dari normal. Itu yang menyebabkan retina saya bisa lepas,” jelasnya.
Tak lama setelah diagnosis ditegakkan, Dewi menjalani operasi besar dengan bius total. Saat terbangun, ia diberi tahu bahwa tim medis telah menanam silikon di mata kanannya.
Implan ini tidak bisa mengembalikan penglihatan, tetapi setidaknya masih memungkinkan mata merasakan cahaya.
BACA JUGA:Batik Pekalongan: Warisan Budaya Penuh Warna dari Pesisir Jawa