
Langkah besar ini menunjukkan bahwa UMKM bukan hanya pemain lokal. Dengan dukungan tepat, seperti yang dilakukan oleh BRI, mereka bisa menjadi duta produk Indonesia di panggung global.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menegaskan, keberhasilan Labuna adalah bukti nyata komitmen BRI dalam membangun ekosistem pemberdayaan UMKM yang menyeluruh.
“Program kami tidak hanya menyasar pembiayaan, tapi juga pengembangan kapasitas dan perluasan pasar. Jika satu UMKM bisa tumbuh dan ekspor, dampaknya akan terasa pada rantai pasok termasuk petani dan pelaku ekonomi lokal lainnya,” tegas Agustya.
Tidak berhenti di pasar luar negeri, Labuna juga mencatat lonjakan omzet signifikan. Dari puluhan juta rupiah per bulan, kini mereka mampu mengantongi ratusan juta rupiah setiap bulan.
BACA JUGA:BRI Perketat Standar BRI Prioritas demi Layanan Premium yang Lebih Eksklusif
Angka ini tidak hanya mencerminkan kesuksesan finansial, tetapi juga menunjukkan keberhasilan model bisnis inklusif yang melibatkan banyak pihak.
Labuna menyadari bahwa pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan tidak bisa dilepaskan dari ketersediaan bahan baku.
Oleh karena itu, mereka berharap agar ke depan ada program yang juga menyentuh sektor hulu, khususnya petani rempah.
“Kami ingin petani juga berkembang bersama kami. Ketika petani kuat, maka rantai pasok juga akan aman dan berkualitas,” kata Libri.