Puncak dari aksinya terjadi pada 18 dan 19 Maret 2023, ketika ia menjalankan skrip yang berhasil menghapus seluruh 180 server virtual secara bertahap.
Keesokan harinya, tim internal NCS mulai menyadari adanya kejanggalan. Sistem QA tidak bisa diakses, dan berbagai upaya pemulihan tidak membuahkan hasil.
Investigasi lebih lanjut menunjukkan bahwa seluruh server telah dihapus dari sistem.
Pada 11 April 2023, NCS melaporkan insiden ini kepada kepolisian. Sejumlah alamat IP yang terekam selama akses ilegal diserahkan sebagai bagian dari bukti.
BACA JUGA:5 Nasabah BRI Bawa Pulang BMW dari BRImo FSTVL 2024
Penyelidikan pun mengarah pada Kandula, dan dari laptopnya ditemukan skrip penghapusan server.
Ternyata, ia merancang skrip tersebut setelah melakukan pencarian di internet mengenai cara menghapus server virtual.
Atas tindakannya, pengadilan menjatuhkan hukuman penjara selama dua tahun delapan bulan kepada Kandula karena telah melakukan akses tidak sah terhadap sistem komputer.
Perbuatannya tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengguncang sistem operasional internal perusahaan yang sempat lumpuh akibat insiden tersebut. (*)