
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Pesawaran saat ini telah memasuki masa kampanye.
Dua pasangan calon, Supriyanto-Suriansah dan Nanda-Antonius, bersaing ketat dalam menyampaikan visi dan misi kepada masyarakat.
Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah Lampung, Candrawansah, menyampaikan bahwa kedua pasangan calon sudah memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing.
Menurutnya, kini tinggal bagaimana masing-masing pihak meningkatkan citra politik di mata pemilih.
BACA JUGA:Perpustakaan Daerah Lampung Akan Berganti Nama Pahlwan
“Kedua pasangan sudah tahu kelebihan dan kekurangan lawannya. Tinggal bagaimana meningkatkan kualitas citra di tengah masyarakat,” ujar Candrawansah, Jumat (9 Mei 2025).
Candrawansah menilai, pasangan Nanda-Antonius memiliki keunggulan tersendiri karena didukung oleh Dendi, yang masih menjabat sebagai Bupati sementara Kabupaten Pesawaran.
“Tidak bisa dipungkiri, posisi Dendi sebagai pejabat saat ini memberi keuntungan tersendiri bagi pasangan Nanda-Antonius,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti peran penting partai politik pengusung. Menurutnya, keaktifan partai dalam masa kampanye akan sangat memengaruhi pilihan masyarakat.
BACA JUGA:Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung, Masyarakat Bisa Menghitung Besaran Pajak di Aplikasi I-PESAT
“Siapa yang bisa memaksimalkan kampanye dengan meyakinkan masyarakat akan menjadi pembeda. Jika partai pengusung tidak turun secara masif, maka akan menjadi persoalan tersendiri,” tambahnya.
Candrawansah menekankan pentingnya netralitas penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu.
Ia menyebut bahwa PSU sangat rentan terhadap gugatan dan potensi pelanggaran, sehingga netralitas mutlak diperlukan agar proses demokrasi berjalan adil dan kredibel.
“Jika penyelenggara pemilu terindikasi tidak netral, maka ini akan sangat merugikan. Dampaknya bisa signifikan terhadap kepercayaan publik dan kualitas demokrasi di Pesawaran,” katanya.
BACA JUGA:2 Jabatan Kasat dan 4 Kapolsek di Polresta Bandar Lampung Diserahterimakan