
Sementara di laga semifinal lainnya, Chelsea menunjukkan bahwa mereka tetap menjadi kekuatan besar di Eropa meski hanya berlaga di kompetisi kasta ketiga UEFA.
Menghadapi Djurgarden, wakil Swedia yang menjadi kuda hitam musim ini, Chelsea tampil dominan sejak leg pertama.
Kemenangan meyakinkan 4-1 di Stockholm pada leg pertama memberi The Blues keunggulan besar.
Namun, pelatih Enzo Maresca tetap menurunkan skuad kuat saat menjamu Djurgarden di Stamford Bridge untuk memastikan tiket final tidak lepas dari genggaman.
BACA JUGA:Harley-Davidson Street Glide Ultra 2025: Touring Premium dengan Teknologi Mutakhir dan Gaya Klasik
Chelsea menang 1-0 di leg kedua berkat gol dari Cole Palmer di babak pertama.
Pertandingan ini juga menjadi sorotan karena kehadiran Reggie Walsh, pemain akademi berusia 16 tahun, yang dipercaya tampil sebagai starter dan mencetak rekor sebagai pemain termuda Chelsea di kompetisi Eropa.
Penampilannya dinilai matang dan berkelas, mengundang pujian dari penggemar dan analis.
Dengan kemenangan agregat 5-1, Chelsea melangkah ke final dan menjaga peluang mereka untuk mengangkat trofi Eropa sebagai pelipur lara setelah musim domestik yang kurang memuaskan.
BACA JUGA:Libas Arsenal di Paris, Tiket Final Liga Champions Jadi Milik Les Parisiens
Pertemuan antara Real Betis dan Chelsea di final UEFA Conference League diprediksi akan menjadi pertandingan menarik yang sarat akan duel taktik dan adu kualitas individu.
Betis membawa semangat historis dan kebanggaan Andalusia, sementara Chelsea mengandalkan pengalaman dan kualitas pemain bintangnya.
Final akan digelar pada 29 Mei 2025 di Stadion Tarczynski Arena, Wroclaw, Poland. Ini akan menjadi final UEFA Conference League pertama yang mempertemukan wakil dari Premier League dan La Liga.
Dengan catatan impresif dari kedua tim selama turnamen dan cerita emosional di balik perjalanan mereka, laga ini tak hanya soal siapa yang lebih unggul di atas lapangan, tetapi juga tentang warisan, harapan, dan ambisi Eropa.