MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Lampung menyampaikan keprihatinan mendalam atas banjir besar yang melanda Provinsi Lampung pada 17 Januari 2025.
Hujan deras memicu banjir di satu kota dan lima kabupaten, termasuk Kota Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Pesawaran, Lampung Tengah, dan Pesisir Barat.
Bencana ini mengakibatkan korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan kerugian material yang signifikan.
Di Kota Bandar Lampung, sejumlah kecamatan seperti Teluk Betung dan Rajabasa menjadi wilayah terdampak parah, dengan laporan dua korban jiwa.
BACA JUGA:Pemprov Lampung Siapkan 44.900 Hektare Lahan Baru untuk Tanam Jagung
BACA JUGA:Tim SAR Brimob Polda Lampung Bantu Bersihkan Rumah dan Sekolah Terdampak Banjir
Situasi ini, menurut PMII, menunjukkan lemahnya mitigasi bencana dan buruknya tata kelola wilayah yang dilakukan oleh pemerintah daerah.
Ketua Bidang Eksternal PMII, Ahmad Suban Rio, menyatakan bahwa bencana banjir kali ini bukan semata akibat cuaca ekstrem, tetapi juga merupakan hasil dari buruknya tata kelola kota dan perencanaan tata ruang.
"Alih fungsi lahan hijau menjadi kawasan komersial, sistem drainase yang buruk, dan lemahnya pengawasan pembangunan telah memperburuk dampak banjir ini," Ungkapnya, Minggu 19 Januari 2025.
Rio menilai, banjir ini harus menjadi peringatan serius bagi pemerintah untuk tidak lagi mengabaikan prinsip pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA:Pasca Banjir, Warga Bandar Lampung Bersihkan Lokasi dan Mulai Masa Pemulihan
BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Berikan Layanan Kesehatan Gratis Door to Door bagi Korban Banjir
"Banjir tidak hanya akibat hujan deras, tetapi juga karena kelalaian dalam tata kelola kota. Pemerintah harus bertanggung jawab dan memberikan solusi nyata, bukan sekadar janji tanpa realisasi," katanya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap masyarakat, PMII PKC Lampung mengajukan sejumlah tuntutan:
1. Mendesak Pemerintah Provinsi Lampung dan Kota Bandar Lampung bertanggung jawab atas kegagalan dalam menata ruang kota dan mengantisipasi banjir.