BRI Dorong Kesejahteraan Petani Mangga Alpukat Desa Botolinggo

Senin 25-11-2024,14:32 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat, khususnya melalui program pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). 

Salah satu keberhasilan nyata dari program ini adalah dukungan terhadap Abu Sufyan, seorang petani mangga asal Desa Botolinggo, Kecamatan Botolingo, Bondowoso, Jawa Timur. 

Berkat dukungan dari BRI, Abu Sufyan berhasil meningkatkan skala usahanya dan mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

Mangga Alpukat, komoditas unggulan Desa Botolinggo, dikenal dengan rasa manis, kadar air rendah, dan tekstur lembutnya. 

Keistimewaannya terletak pada cara menikmatinya yang unik, di mana daging buah bisa langsung disendok seperti alpukat. 

Ciri khas ini menjadikan Mangga Botolinggo populer di pasar lokal dan mulai diminati pasar luar daerah.

Abu Sufyan mengenal BRI melalui komunitas petani yang tergabung dalam Kelompok Sumber Mangga. 

Dengan memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, ia mendapatkan modal awal yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. 

Selain itu, BRI juga memberikan pendampingan berupa edukasi keuangan dan pengenalan teknologi pembayaran modern seperti QRIS serta aplikasi BRImo.

“BRI sangat membantu usaha saya. Prosesnya cepat, dan saya juga dibimbing untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Transaksi jual beli jadi lebih praktis dan efisien dengan BRImo,” ungkap Abu Sufyan. 

Bimbingan ini tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga memperluas pasar hingga ke luar daerah seperti DKI Jakarta. 

Meskipun pemasaran utama masih dilakukan secara langsung, platform daring memungkinkan produk Mangga Botolinggo menjangkau lebih banyak konsumen.

Pendapatan bersih dari usaha mangga Abu Sufyan kini mencapai puluhan juta rupiah per bulan. 

Hasil ini digunakan untuk menunjang pendidikan anak, menopang ekonomi keluarga, hingga pembelian aset berupa tanah. 

Dengan luas lahan yang dikelolanya hampir mencapai lima hektar, Abu Sufyan juga telah menciptakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 10 orang pekerja lokal yang terlibat dalam proses pemeliharaan, pemetikan, hingga pengemasan mangga.

Kategori :