KUR BRI Dorong Inklusivitas dan Graduasi UMKM di Indonesia

Sabtu 23-11-2024,23:02 WIB
Reporter : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau lebih dikenal sebagai BRI, terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung perkembangan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. 

Hingga akhir Oktober 2024, BRI telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp158,60 triliun kepada 3,4 juta debitur. 

Tak hanya memberikan pembiayaan, BRI juga fokus mendorong graduasi atau kenaikan kelas pelaku UMKM untuk menjadi lebih mandiri dan berdaya saing.

Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menjelaskan bahwa skema penyaluran KUR perlu disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat. Skema ini dibagi menjadi dua, yaitu inklusivitas dan pre-graduasi. 

"KUR harus mulai berbeda skemanya. Menurut saya ada dua skema, yakni dalam rangka inklusi dan dalam rangka menyiapkan graduasi atau pregraduasi," ungkap Supari dalam sebuah diskusi bertajuk Menuju Satu Dekade KUR untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif di Jakarta.

Berdasarkan pengalaman BRI, plafon KUR Mikro yang saat ini dipatok maksimal Rp100 juta sering kali tidak terserap sepenuhnya oleh debitur. 

Mayoritas peminjam lebih memilih pinjaman antara Rp30 juta hingga Rp40 juta. Oleh karena itu, untuk mendorong inklusivitas, plafon KUR Mikro dapat disesuaikan menjadi maksimal Rp50 juta. 

Sementara itu, untuk pelaku UMKM yang sudah memiliki rekam jejak kredit yang baik, plafon dapat ditingkatkan hingga Rp70 juta sebagai langkah menuju pre-graduasi.

Pelaku UMKM yang memenuhi kriteria pre-graduasi dapat dilihat dari kelancaran pembayaran kredit mereka.

Jika seorang debitur telah melalui 3-4 siklus pinjaman dengan plafon di bawah Rp50 juta dan mampu meningkatkan plafon hingga Rp70 juta, maka ia dianggap siap untuk beralih ke kredit komersial. 

Strategi ini tidak hanya memperluas akses pembiayaan tetapi juga memastikan keberlanjutan bisnis pelaku usaha.

Penyaluran KUR oleh BRI terbukti memberikan dampak signifikan bagi pelaku usaha. 

Berdasarkan kajian yang dilakukan oleh BRI dan BRIN, rata-rata pendapatan debitur KUR meningkat sebesar 32%-50%, sementara keuntungan usaha bertambah hingga 38%. 

Selain itu, pelaku usaha yang menerima KUR mampu meningkatkan jumlah tenaga kerja hingga 28% dibandingkan dengan usaha yang tidak menerima KUR. 

Meski terdapat peningkatan pengeluaran untuk angsuran kredit dan biaya teknis lainnya, efisiensi operasional yang didukung oleh keterampilan teknis membuat pelaku usaha tetap kompetitif.

Kategori :