MEDIALAMPUNG.CO.ID - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor hulu dan hilir pangan harus berada dalam satu komando di bawah koordinasi Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal ini bertujuan untuk mencapai swasembada pangan dalam 4-5 tahun ke depan atau bahkan lebih cepat. Di sektor hulu pangan, terdapat PT Pupuk Indonesia (PI Persero) sebagai penyedia pupuk, sementara di hilir terdapat Perum Bulog sebagai pembeli siaga (offtaker). Kementan berperan sebagai penghubung antara kedua sektor tersebut.
Amran menyatakan, dalam mencapai target swasembada pangan, tidak boleh ada dualisme. Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya satu komando antara hulu dan hilir pangan.
“Jika terjadi dualisme, sulit untuk mencapai swasembada pangan. Presiden telah menyampaikan bahwa hulu-hilir harus satu komando. Contohnya, Kementan di tengah, hulu ada pupuk (PI), dan hilir ada Bulog sebagai offtaker,” ujar Mentan Amran dalam wawancara di Kantor Pusat Kementan Jakarta,.
BACA JUGA:Manfaat E-Banking BRI: Solusi Transaksi Praktis dan Aman untuk Nasabah
Amran menambahkan bahwa apabila terjadi masalah dalam distribusi pupuk, maka PI bisa tetap meraih keuntungan, tetapi petani yang akan dirugikan. Selama ini, kuota pupuk subsidi hanya mencakup 50% dari kebutuhan, sehingga jika distribusi terganggu, petani di seluruh Indonesia akan terkena dampaknya.
Beruntung, kini kuota pupuk sudah ditambah. Di sisi lain, ketika produksi pertanian melimpah, harga justru anjlok karena persyaratan offtaker, seperti kadar air, yang kadang terlalu ketat.
Menurut Amran, ego sektoral antara hulu dan hilir harus dihilangkan. “Jika satu pihak saja bersikap egois, yang merasakan dampaknya adalah rakyat dan petani,” kata Amran.
Hal ini juga dibahas dengan Menteri BUMN Erick Thohir dalam pertemuan pada 22 Oktober 2024. Menurut Amran, kolaborasi dan sinergi diperlukan untuk mencapai cita-cita swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo, dan dukungan dari berbagai sektor sangat penting.
BACA JUGA:Saham BBRI Jadi Primadona Trader Lokal dan Investor Jangka Panjang
Pertemuan antara Mentan Amran, Menteri Erick Thohir, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo serta jajaran terkait membahas regulasi dan kerja sama untuk memperlancar koordinasi dalam mencapai swasembada pangan.
“Hanya untuk pupuk saja, ada 6-7 kementerian yang terlibat, termasuk pemerintah daerah. Koordinasinya cukup sulit, sehingga kedepannya kita perlu regulasi yang lebih sederhana,” jelas Amran.
Menteri Erick juga mengungkapkan kesiapannya untuk mendukung Kementan dan terus berkoordinasi agar BUMN berjalan sesuai tugas pokoknya.
Amran juga menegaskan komitmen untuk melanjutkan proyek food estate yang telah ada. Food estate merupakan inisiatif yang didorong Presiden Prabowo sebagai upaya menjaga ketersediaan pangan nasional.
BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Masuk ke Dompet Elektronik dari Aplikasi Penghasil Uang