Kepentingan diplomatik juga terlihat dalam proses pengambilan keputusan Israel sebelum serangan ini.
Pejabat terkait mengindikasikan bahwa keputusan untuk menyerang diambil setelah diskusi mendalam dalam kabinet keamanan, termasuk konsultasi dengan pejabat Amerika Serikat.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Joe Biden, menunjukkan betapa seriusnya situasi ini.
Menanggapi serangan tersebut, Arab Saudi mengecam tindakan Israel sebagai pelanggaran kedaulatan dan norma internasional.
Kementerian Luar Negeri Saudi menegaskan penolakannya terhadap eskalasi yang berlanjut di kawasan ini.
“Kerajaan Arab Saudi menegaskan posisi tegasnya dalam penolakannya terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan tersebut,” demikian pernyataan resmi Saudi, dilansir Al Jazeera.
Malaysia juga merilis pernyataan mengecam serangan Israel, menyebutnya sebagai pelanggaran hukum internasional yang serius.
Kementerian Luar Negeri Malaysia menyerukan penghentian segera permusuhan dan mengakhiri siklus kekerasan yang semakin mendekatkan kawasan ke ambang perang yang lebih luas.
Dengan perkembangan terbaru ini, situasi di Timur Tengah semakin tidak menentu.
Ketegangan antara Israel dan Iran, yang sudah lama ada, kini semakin membara.
Masyarakat internasional harus memperhatikan dengan seksama, karena setiap langkah yang diambil dalam beberapa hari mendatang dapat memiliki konsekuensi yang luas bagi stabilitas regional dan global.