Mabes Polri Sambangi Pesisir Barat Gelar Risk Assessment Krui Pro 2024

Senin 20-05-2024,18:28 WIB
Reporter : Yogi Astrayuda
Editor : Budi Setiawan

PESBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID – Mabes Polri melaksanakan Risk Assessment pelaksanaan Krui Pro 2024 di Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) yang dilaksanakan di ruang rapat lantai empat Komplek Perkantoran Pemkab Pesbar pada Senin 20 Mei 2024.

Hadir dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Pesbar Drs. Jon Edwar, M. Pd., Ketua Tim Risk Assessment Krui pro 2024 Kombes Pol Yofie Girianto Putro, S. Ik, M.H., Dandim 0422/Lampung Barat Letkol. Inf. Rinto Wijaya, M. I. Ppol, M. Han., Wakapolres Pesbar Kompol Slamet Raharjo, S.H, M.H., Basarnas Lampung, anggota Timk Risk Assessment Krui pro 2024, dan panitia Krui Pro 2024.

Dalam kesempatan itu, Pj. Sekda Pesbar Drs. Jon Edwar, M.Pd., mengaku pelaksanaan WSL Krui Pro di Kabupaten Pesbar sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun terakhir dan tahun ini merupakan kegiatan keenam yang akan digelar oleh Pemkab setempat.

“Kejuaraan WSL Krui Pro merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan sejak tahun 2017, kegiatan itu tidak dilaksanakan pada tahun 2020 dan tahun 2021 akibat pandemi Covid-19 dan tahun 2022 kembali dilaksanakan,” kata dia.

BACA JUGA:PD Muhammadiyah Pesisir Barat Bakal Bangun Klinik Rawat Inap

Dijelaskannya, dalam pelaksanaan kejuaraan surfing internasional tersebut terdapat ratusan peserta yang ambil bagian, tahun sampai sekarang sudah ada 260 lebih peserta yang mendaftar.

“Sudah ada ratusan peserta dari 19 negara yang mendaftar dalam kejuaraan tahun ini, kami berharap dukungan semua pihak agar pelaksanaan WSL Krui Pro 2024 bisa berjalan maksimal,” jelasnya.

Menurutnya, dalam pelaksanaan WSL Krui Pro tahun 2023 dukungan Polda Lampung sangat baik, bahkan pengerahan pasukan hingga ratusan personel dilakukan untuk mengamankan event internasional itu.

“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari pihak kepolisian yang sudah bersama-sama memastikan kegiatan WSL Krui pro berjalan aman dan kondusif,” ujarnya.

BACA JUGA:Selesai Tempuh Pendidikan Enam Tahun, 75 Peserta Didik MIN 2 Lampung Barat Diwisuda

Sementara itu, Kombes Pol Yofie Girianto Putro mengatakan, Risk Assessment itu dilaksanakan sebagai antisipasi kejadian yang dianggap remeh, sehingga kejadian yang tidak diinginkan jangan sampai terjadi.

“Meski kegiatan sudah rutin kita laksanakan dan selalu berlangsung dalam kondisi aman, tapi kita tidak tahu kedepan, karena itu kami datang untuk meminimalisir terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan itu,” ungkapnya.

Ditambahkannya, risk assessment adalah proses penting manajemen keselamatan dan keamanan objek wisata. 

Kegiatan Krui Pro merupakan olahraga tapi berhubungan wisata, sehingga risiko terhadap dampak pengunjung perlu diminimalisir.

BACA JUGA:Re-Akreditasi, Puskesmas Batu Brak Targetkan Predikat Paripurna

Kategori :