LAMBAR, MEDIALAMPUNG.CO.ID - Kerusakan jalan kabupaten, tepatnya di ruas jalan tanjakan dan turunan Temiangan Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, Kabupaten Lampung Barat semakin parah.
Sementara ruas tersebut menjadi jalur lintasan angkutan umum pemerintah Damri dari Kecamatan Kebun Tebu ke Kota Liwa.
Sopir Damri berharap kepada Pemkab Lambar yakni Dinas Perhubungan (Dishub) untuk dapat melakukan koordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Perhubungan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Darat.
Guna menurunkan izin pindah jalur lintasan sementara yakni melalui Pekon Gedung Surian yang merupakan jalan poros kabupaten.
BACA JUGA:Rekrut 6.874 KPPS, KPU Lampung Barat Tetapkan Sejumlah Syarat Ini Bagi Pendaftar
Dikatakan Sopir Damri Dani Permadi, saat dikonfirmasi awak media ini menyampaikan dalam pengoperasian Damri secara garis besar tidak ada kendala.
Hanya saja yang sebelumnya setiap harinya beroperasi dua unit mobil, untuk sementara waktu satu unit masih ditarik untuk perawatan dan nantinya akan kembali beroperasi normal seperti sebelumnya.
Namun kendala yang terjadi sekarang ini dalam pengoperasian Damri, karena kerusakan jalan di dua titik tepatnya di tanjakan dan turunan ruas jalan Temiangan.
Dimana karena tingkat kerusakan yang sudah parah kerap kali memaksa mobil bus damri terjebak dan harus mundur (atret).
BACA JUGA:Cabut Keputusan, Pj Peratin Buay Nyerupa Batalkan Pemberhentian 19 Aparatur Pekon
Keadaan itu tentu cukup mengkhawatirkan dan membahayakan apalagi ketika mobil dengan muatan yang banyak.
"Kenallah yang kami alami saat ini yakni kerusakan jalan di Temiangan tepatnya di pekan Trimulyo, Kecamatan Gedung Surian, yang cukup membahayakan karena jalurnya merupakan tanjakan dan turunan sementara kerusakan sudah cukup parah sehingga kerap kali membuat mobil kami kepater bahkan mundur serta dalam melintas harus betul-betul ekstra hati-hati agar tidak terjadi kecelakaan seperti terbalik," ungkapnya.
Satu-satunya solusi agar apa yang dikhawatirkan tidak terjadi dan operasi damri tetap berjalan sebagaimana ketentuan. Untuk sementara ini jalur di kecamatan gedung Surian dialihkan melalui jalan poros kecamatan.
Sebelumnya juga disampaikan oleh PJ Peratin Trimulyo Buchori, S.P., kerusakan ruas jalan tersebut memang kondisinya sudah cukup parah di perkeruh juga sejak datangnya musim hujan, gimana karena tidak adanya lagi aspal badan jalan lintasan air sudah membentuk jalur di tengah badan jalan dan menggerus badan jalan berupa tanjakan tersebut.
BACA JUGA:Dana Hibah Rp14,553 Miliar Untuk Pilkada di Lampung Barat Cair